Megawati Jadi Pusat No Debat, Risiko Red Sparks Ambyar jika Semua Pemain Kemaruk Poin
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin menyebut wajar jika timnya bertumpu kepada Megawati dan Vanja Bukilic dalam penyerangan. Pevoli lokal dilarang maruk.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Sementara Megawati yang kini menjadi pusat penyerangan Red Sparks bersama Bukilic, mengamini apa yang disampaikan Ko Hee-jin.
Timnya lebih padu berkat komunikasi dan kesadaran tugas masing-masing di atas lapangan pertandingan.
"Saya merasa jika ada sesuatu yang berubah di tim kami, itu adalah komunikasi tim. Kami banyak berbicara selama latihan, setelah latihan, dan selama pertandingan," tegas Megawati Hangestri.
Melalui komunikasi, chemistry tim meningkat, dan saya pikir itu terjadi. Baru-baru ini hasil pertandingannya sangat memuaskan, saya merasa chemistry antar pemain benar-benar meningkat,” ujar pevoli asal Jember, Jawa Timur.
Kini Red Sparks diambang rekor 9 kemenangan beruntun, dan dalam partisipasi tim kota Daejeon di liga, belum pernah membukukan prestasi tersebut.
Sejarah itu bisa diukir Red Sparks bersama Megawati Hangestri saat melawan GS Caltex di Jangchung Gymnasium, Jumat (10/1/2025).
Kemenangan menjadi hasil mutlak untuk menjaga peluang Red Sparks otomatis lolos ke babak play-off.
Di sisi lain, Megawati juga berkesempatan untuk menambah pundi-pundi poinnya dalam persaingan bursa top skor.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.