Pro Kontra Sistem Scoring Baru BWF, Beda Pendapat Taufik Hidayat dengan Rexy Mainaky
Rencana BWF perihal sistem poin di bulu tangkis menuai pro dan kontra, dari awalnya menggunakan rally 21 poin menjadi 3x15.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

TRIBUNNEWS.COM - Sistem penilaian (scoring) baru yang diinisiasi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menuai pro dan kontra.
Ya, belum lama ini BWF membuat gebrakan bakal melakukan uji coba sistem scoring baru dalam waktu dekat.
BWF akan menguji sistem scoring 3x15 yang disepakati untuk menggantikan perhitungan lama yang menggunakan rally 21 poin.
Rencananya, BWF akan memulai uji coba tersebut pada April hingga September atau Oktober 2025.
Namun, sejumlah insan bulu tangkis ternama menyampaikan pendapat yang berbeda terkait gebrakan baru BWF tersebut.
Pertama, ada legenda tunggal putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat.
Saat diwawancarai Tribunnews.com, Taufik yang kini menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengaku akan mengikuti segala keputusan BWF.

Baca juga: Ranking BWF Dejan/Fadia Naik 87 Tingkat Berkat Runner-up Thailand Masters 2025, dari 213 Menjadi 126
Hanya saja memang, Taufik menilai jika perubahan itu akan berdampak besar kepada atlet.
"Saya rasa, lebih baik tanyakan ke BWF saja. Kami hanya bisa mengikuti saja" kata Taufik saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2025).
"Karena susah juga nanti diubah 15 poin, 21 poin, cuma kan kami harus cepat memutuskan juga, karena poin 21 dan poin 15, cara latihan dan pola mainnya sangat berbeda," jelasnya.
Pernyataan Taufik berbanding terbalik dengan pendapat Rexy Mainaky yang kini menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Akademi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Dikutip dari Media Malaysia Bernama, legenda ganda putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu dengan tegas menolak adanya sistem scoring baru BWF.
Rexy mempertanyakan terkait urgensi BWF yang mendasari perubahan sistem scoring.
Baca juga: Jadwal Badminton BAMTC 2025 Hari Ini: Malaysia vs Hong Kong, Indonesia Santai Dulu di Pucuk Klasemen
Menurut Rexy, seharusnya BWF fokus pada perbaikan aspek-aspek guna meningkatkan persaingan dan daya tarik pertandingan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.