Bertempat di Stadion Camp Nou, markas Barcelona, Selasa (30/11/2010) dini hari, dua pemain terbaik dunia saat ini akan kembali berlaga untuk menunjukkan siapa di antara mereka yang jadi "Raja" Spanyol.

Baik Messi maupun Ronaldo masih menunjukkan peran yang sama menjadi superhero di tim masing-masing. Ronaldo kini telah mengoleksi 14 gol menjadi top skorer sementara La Liga, sementara Messi menguntit sebagai runner up dengan 13 gol.

Kedua pemain juga memiliki perbedaan dan cara tersendiri untuk membuat timnya berjaya. Messi dengan perawakan yang lebih kecil terkesan lebih sederhana dan rendah hati. Namun tak perlu diragukan lagi kelincahannya menembus pertahanan lawan untuk kemudian mencetak gol.

Dalam konteks pertemuan dengan Madrid, Messi selalu menjadi hantu menakutkan bagi Madrid dalam setiap duel klasik. Dalam empat pertemuan terakhir kedua tim, Messi selalu mencetak gol.

Messi pun siap kembali mengulang prestasinya saat laga Selasa dini hari nanti. Sementara Ronaldo lebih senang mengandalkan kemampuan fisik, powerful sprinter dengan gaya gocekan meliuk dan kekuatan tendangan jarak jauhnya. Namun winger asal Portugal itu menolak untuk membandingkan dirinya dirinya dengan Messi.

"Adalah sesuatu yang bodoh jika membandingkan saya dengan Messi. Kami punya cara tersendiri bermain bola. Ini adalah pertandingan besar antara dua tim. Saya hanyalah pemain biasa yang bisa mencetak gol karena mendapat dukungan dari semua rekan," kata Ronaldo dilansir goal.com, Minggu (28/11/2010).

Pastinya, El Classico edisi pertama musim ini bisa menjadi barometer siapa salah satu di antara keduanya yang terbaik dan lebih berhak menyandang pemain terbaik dunia.

Head to head kekuatan Barcelona dan Real Madrid musim ini bisa dikatakan merata. Hampir di setiap lini kedua tim diisi pemain-pemain terbaik.

Sebut saja kiper Real Madrid, Iker Casillas, yang saat ini menyandang status kiper terbaik Spanyol bahkan dunia. Casillas akan bersaing dengan Victor Valdes, kiper Barcelona yang juga menjadi pesaing terberatnya dalam skuad tim nasional Spanyol.

Pertarungan lini tengah kedua tim juga tak kalah menarik untuk disimak. Pep Guardiola dengan filosofi sepakbola menyerang ala Barcelona diprediksi masih akan konsisten dengan formasi 4-3-3 yang bertumpu pada seorang Xavi Hernandez sebagai pengatur irama permainan.

Dari lini tengah Barcelona, Xavi akan membagikan bola kepada tiga trisula Barca, Messi, David Villa dan Pedro Rodriguez. Gelandang cerdas itu akan dibantu dua rekan sehatinya, Xavi Hernandez dan Sergio Busquets.

Namun Jose Mourinho juga memiliki cara tersendiri mengatasi lini tengah Barca yang menjadi kunci permainan tim Catalan. Mengusung formasi menyerang 4-2-3-1, Mou akan berusaha merusak sistem permainan Barca sekaligus melancarkan serangan dengan sistem kontra strategi 4-3-3.

Mourinho memiliki pemain-pemain tengah yang tak kalah berkelas. Ronaldo, Mesut Ozil dan Angel di Maria yang akan bersaing dengan pasukan tengah Barca. Xavi setidaknya harus mewaspadai Ozil, gelandang asal Jerman yang menjadi salah satu motor serangan el Real.

Xavi dan Ozil sama-sama pentingnya dalam skuad kedua kesebelasan. Inilah pertarungan antara dua gelandang terbaik Spanyol dan Jerman yang sama-sama bersinar di pentas Piala Dunia Afrika Selatan lalu.