TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Edward Aritonang menegaskan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin keramaian bukan atas rekomendasi PSSI, tapi BP2OPI setempat.

"Dari BP2OPI sendiri sudah menyatakan diizinkan. Polda tidak ada alasan lain untuk tidak nengeluarkan izin keramaian," ujar Edward, Kamis (6/1/2011).

Sebelumnya, LPI telah mendapat izin dari Badan Profesional Olahraga Indonesia (BOPI), maka Mabes Polri juga memberikan izin penyelenggaraan pertandingan sepakbola di bawah Liga Primer Indonesia (LPI) digelar.

"BOPI sudah memberikan izin, sudah barang tentu Polri harus memberikan pelayanan kepada masyarakat" kata Kaba Intelkam Polri Komjen Wahyono dalam jumpa pers di kantor Menegpora, Jakarta, Kamis (6/1/2011).

LPI yang menyelenggarakan olahraga sepakbola masuk wilayah BOPI, karena termasuk menyelenggarakan olahraga profesional. Maka, olahraga profesional ini harus ada izin dari badan yang ditunjuk pemerintah dalam hal ini BOPI.

"Masalah teknisnya sudah selesai dengan adanya izin dari BP2OPI (tingkat provinsi) ini. Silakan kepada siapa pun olahraga profesional untuk mengajukan izin, yang penting sudah ada izin dari BOPI," ujarnya.

Keputusan ini diambil dan berlaku untuk seluruh jajaran polda di wilayahnya masing-masing.
"Kita akan sebarkan putusan ini untuk diketahui oleh seluruh jajaran hingga daerah. Sekarang tidak ada masalah lagi sudah selesai," jelasnya.

Kabag Penum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menambahkan, izin yang dikeluarkan adalah berupa izin keramaian umum sesuai Pasal 15 UU No 2 Tahun 2002

"Ada BP2OPI yang diatur dalam undang-undang yang mengatur olahrga yang sifatnya profesional," ujar Boy.

Sebagaimana diberitakan, penyelenggaran pertandingan sepakbola di bawah LPI yang digagas pengusaha Arifin Panigoro ditentang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). PSSI menyebut penyenggaraan LPI adalah ilegal.

Laga perdana LPI yang mempertemukan Ksatria XI Solo FC dan Persema akan digelar di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (8/1/2011). (*)