Selamat Datang Younghusband Bersaudara di Jakarta FC 1928!
Duo Younghusband asal Filipina menghadiri peluncuran Klub Jakarta FC 1928 dengan cara yang cukup unik. Mereka memastikan bergabung di klub itu
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Alasan serupa mungkin diucapkan juga oleh beberapa klub lain di LPI, namun apa yang dilakukan Jakarta FC 1928 dalam menyambut musim perdana LPI memang cukup serius. Terlihat dari komposisi skuad yang didaftarkan untuk berjuang di LPI.
Bagi para pecinta kompetisi Indonesia Super League (ISL), mungkin nama Gustavo Ortiz masih cukup akrab didengar. Gelandang kidal ini memang sempat bermukim di Persija Jakarta dan PSIS Semarang, dan dianggap sebagai satu pemain yang memiliki akurasi umpan cukup baik. Khususnya kaki kirinya. Bersama Ortiz, segera hadir juga eks striker PSIS lainnya, Emmanuel De Porras.
Bukan cuma Ortiz dan De Porras, Jakarta FC 1928 juga memastikan diri memboyong dua pilar timnas Filipina, James dan Philip Younghusband. Kedua bersaudara eks didikan akademi Chelsea itu bakal mengenakan kostum bernomor 7 dan 10 di Jakarta FC 1928.
Duo Younghusband sudah hadir di acara peluncuran ini. Namun kehadiran keduanya hanya dalam bentuk rekaman video yang berisi sambutan keduanya menyikapi kepastian bergabung dengan Jakarta FC 1928.
Selain ketiga pemain itu, Jakarta FC 1928 juga bakal memadukan kombinasi antara pemain senior dan muda di skuadnya. Hal itu tak lepas dari niat mereka memajukan sepak bola Indonesia. Hal yang juga diucapkan pelatih Jakarta FC 1928, Bambang Nurdiansyah.
"Kami berjuang bukan semata untuk prestasi ataupun uang, ada hal yang lebih vital dari itu. Tentunya demi kemajuan persepak bolaan Indonesia," sebut pria yang akrab disapa Banur itu saat launching Jakarta FC 1928 di Cilandak Town Square, Jakarta, Kamis (20/1/2011).
Banur sendiri bukan nama asing di kalangan pelatih Indonesia. Salah satu klub ISL yang pernah merasakan tangan dinginnya adalah PSIS Semarang. Dan itu justru saat PSIS tengah berjuang untuk bertahan hidup di ISL. Mengenai keputusannya pindah haluan dari Liga Indonesia menuju LPI, Banur punya alasan logis. Dia berharap segala keputusan yang diambil tak lantas membuat pihak PSSI mengucilkan dirinya.
"Saya menerima tawaran Jakarta FC 1928 murni karena saya seorang pekerja profesional di sepak bola. Saya cukup mengenal orang-orang PSSI, termasuk Nurdin Halid, dan saya berharap mereka memaklumi keputusan saya. Ke depannya, saya berharap ada solusi untuk membuat PSSI bisa berdamai dengan LPI," pungkas dia. (soccer)