The Jakmania: PSSI Dilanda Degradasi Moral
Ketua Umum The Jakmania Larico Ranggamone mengatakan bahwa saat ini di tubuh PSSI telah mengalami degradasi moral hingga titik nol.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum The Jakmania Larico Ranggamone
mengatakan bahwa saat ini di tubuh PSSI telah mengalami degradasi moral
hingga titik nol.
Menurutnya, sepakbola Indonesia sudah terkhianati dan hingga hari ini pengkhianatan itu masih berlangsung.
Saat ini PSSI sudah melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai semangat konsolidasi pergerakan nasional kebangsaan.
Selain itu, PSSI pun juga sudah melakukan penyimpangan terhadap produk sosial budaya yang mencerminkan nilai-nilai, keadaban publik, kejujuran, kesetiakawanan, sportifitas, solidaritas, dan kerja tim sebagai landasan didirikanya PSSI.
"Penyimpangan itu terus dipraktekkan dalam prilaku organisasi lembaga PSSI," jelas Larico, Sabtu (26/2/2011).
Awalnya sepakbola dipergunakan para pendiri bangsa ini sebagai media konsilidasi kekuatan politik nasional untuk melawan kolonialisme dan diskriminasi bangsa barat kepada bangsa Indonesia.
"Kenyataannya yang kita dapat hari ini adalah sepakbola dipergunakan untuk konsolidasi kekuatan politik dinasti kekuasaan. Perilaku praktek kebohongan publik, manipulasi, kecurangan, dan konspirasi menjadi dewa di PSSI, degradasi moral hingga titik Nol tengah melanda PSSI," tegasnya.
Menurutnya, sepakbola Indonesia sudah terkhianati dan hingga hari ini pengkhianatan itu masih berlangsung.
Saat ini PSSI sudah melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai semangat konsolidasi pergerakan nasional kebangsaan.
Selain itu, PSSI pun juga sudah melakukan penyimpangan terhadap produk sosial budaya yang mencerminkan nilai-nilai, keadaban publik, kejujuran, kesetiakawanan, sportifitas, solidaritas, dan kerja tim sebagai landasan didirikanya PSSI.
"Penyimpangan itu terus dipraktekkan dalam prilaku organisasi lembaga PSSI," jelas Larico, Sabtu (26/2/2011).
Awalnya sepakbola dipergunakan para pendiri bangsa ini sebagai media konsilidasi kekuatan politik nasional untuk melawan kolonialisme dan diskriminasi bangsa barat kepada bangsa Indonesia.
"Kenyataannya yang kita dapat hari ini adalah sepakbola dipergunakan untuk konsolidasi kekuatan politik dinasti kekuasaan. Perilaku praktek kebohongan publik, manipulasi, kecurangan, dan konspirasi menjadi dewa di PSSI, degradasi moral hingga titik Nol tengah melanda PSSI," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.