Gelombang Demo Terus Banjiri Kantor PSSI
Gelombang unjukrasa anti PSSI di bawah kendali Nurdin Halid dan jajarannya terus berdatangan membanjiri lokasi sekitar kantor PSSI di kawasan
Penulis: Alie Usman
Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS.COM
Sejumlah suporter berdemo terkait kepemimpinan Nurdin Halid yang dianggap gagal memimpin PSSI, di halaman depan kantor PSSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (7/12/2010).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang unjukrasa anti PSSI di bawah kendali
Nurdin Halid dan jajarannya terus berdatangan membanjiri lokasi sekitar
kantor PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta, Rabu (2/3/2011).
Setelah sempat terjadi aksi bentrokan dengan aparat Kepolisian yang berusaha melarang mereka masuk ke dalam area kantor PSSI kemarin, kini para demonstran tersebut memfokuskan aksi di depan pintu merah stadion, atau tepat sebelah kiri lokasi kantor PSSI.
Selain Bonek Surabaya, aksi hari ini juga dibanjiri ratusan suporter dari Ngawi, Kediri dan Madiun yang juga turut serta melakukan aksi. Gelombang unjuk rasa terus terjadi setelah Nurdin Halid bersikeras mendedikasikan diri untuk kembali memimpin PSSI.
"Kami hanya menginginkan revolusi PSSI yang kini dipimpin Nurdin Halid. Setelah dinamika saat ini, kami semakin menilai Nurdin Halid tidak bisa diturunkan dengan jalan baik-baik. Harus ada gerakan massa. Harus ada desakan massa," ujar Sulistiyono, koordinator aksi suporter Jawa Timur.
Selain menggelar orasi dan meneriakan yel-yel anti Nurdin Halid, mereka juga membawa poster besar bergambar trio pemimpin PSSI, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, dan Nugraha Besoes, yang dicoret massa dengan cat hitam sebagai bentuk kekecewaan mendalam mereka.
Setelah sempat terjadi aksi bentrokan dengan aparat Kepolisian yang berusaha melarang mereka masuk ke dalam area kantor PSSI kemarin, kini para demonstran tersebut memfokuskan aksi di depan pintu merah stadion, atau tepat sebelah kiri lokasi kantor PSSI.
Selain Bonek Surabaya, aksi hari ini juga dibanjiri ratusan suporter dari Ngawi, Kediri dan Madiun yang juga turut serta melakukan aksi. Gelombang unjuk rasa terus terjadi setelah Nurdin Halid bersikeras mendedikasikan diri untuk kembali memimpin PSSI.
"Kami hanya menginginkan revolusi PSSI yang kini dipimpin Nurdin Halid. Setelah dinamika saat ini, kami semakin menilai Nurdin Halid tidak bisa diturunkan dengan jalan baik-baik. Harus ada gerakan massa. Harus ada desakan massa," ujar Sulistiyono, koordinator aksi suporter Jawa Timur.
Selain menggelar orasi dan meneriakan yel-yel anti Nurdin Halid, mereka juga membawa poster besar bergambar trio pemimpin PSSI, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, dan Nugraha Besoes, yang dicoret massa dengan cat hitam sebagai bentuk kekecewaan mendalam mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.