PSM Makasar Wajib Menang dari Bintang Medan
PSM Makassar mematok target wajib menang melawan Bintang Medan
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASAR - PSM Makassar mematok target wajib menang melawan Bintang Medan dalam laga terakhir paro musim Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Jumat (27/5/2011) malam. Pasalnya, klub berjuluk Juku Eja itu ingin finish di peringkat tiga, di bawah Persebaya 1927 dan Persema.
"Semula target awal manajemen adalah menembus lima besar. Tapi, karena sekarang ada peluang, maka manajemen merevisi target agar kita bisa masuk tiga besar," kata Liestiadi Sinaga, asisten pelatih PSM, Kamis (26/5/2011).
Satu-satunya jalan untuk mewujudkan asa itu adalah dengan menundukkan Bintang Medan. Di atas kertas, PSM tidak akan menemui kesulitan. Maklum, calon lawannya berada di peringkat 12, sedangkan tuan rumah berada di posisi empat. "Kita juga ingin membuat rekor tujuh kali menang berturut-turut. Anak-anak sebelumnya kan sudah enam kali menang," tambah pemegang Lisensi A (AFC) ini.
Liestiadi mengakui, PSM membuat start buruk setelah memutuskan bergabung dengan LPI. Itu terjadi karena klub berada pada masa peralihan dari anggota liga lain menjadi LPI, serta melakukan pergantian pelatih dan pemain. "Itu yang membuat prestasi kami di awal-awal kompetisi agak tersendat. Tapi itu masa lalu, sekarang anak-anak dalam kondisi membara dan siap mengalahkan Bintang Medan," tegas Liestiadi.
Dua pemain bakal absen dalam pertandingan nanti, yaitu Divas Tarkas dan Kahar. Tapi, itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kekuatan tuan rumah.
Liestiadi mengaku sudah mempelajari kekuatan dan kelemahan Bintang Medan lewat rekaman video. Kata dia, tim yang dilatih Michael Feichtenbeiner itu suka memainkan bola-bola lambung langsung ke daerah pertahanan lawan. Sasaran umpan itu adalah Cosmin Vansea, tukang gedor Bintang Medan yang telah mencetak sembilan gol.
"Saya dengar, playmaker mereka, Gaston Godleaf Salasiwa, tidak bisa main. Itu berita bagus buat kami," urai mantan asisten pelatih Arema ini.
PSM telah menyiapkan strategi untuk meredam permainan pola 4-5-1 yang biasa diterapkan Bintang Medan. M. Rahmat, Andi Oddang Mustamu, dan Marwan Sayedeh akan dipasang sejak menit awal untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. "Suporter PSM ingin timnya sejajar dengan Persebaya 1927 dan Persema. Sekaranglah saatnya untuk mewujudkan harapan mereka," ungkap Liestiadi.
Di lain pihak, Bintang Medan siang kemarin sudah menjajal rumput Stadion Andi Matalatta. Pelatih mereka, Michael Feichtenbeiner, mengaku timnya dalam posisi siap tempur.
Kondisinya berbeda ketika timnya dikalahkan Cendrawasih Papua pekan lalu. Kala itu Bintang Medan hanya bisa memainkan satu pemainn asingnya. "Sekarang kami sudah sangat siap.Yoseph Ostanika yang dipanggil mengikuti seleksi Timnas U-23 juga sudah pulang," ungkap pria asal Jerman itu.
Hanya Gaston Godleaf Salasiwa yang tidak bisa diturunkan. Pemain tengah asal Belanda itu harus absen setelah terkena kartu merah dalam laga sebelumnya. Namun, empat legiun asing Bintang Medan lainnya yakni Cosmin Vansea, Amine Kamoun, Ahn Hyo Yoen, serta Steve Pantelidis, ikut dalam uji coba lapangan.
Bintang Medan kali terakhir meraih kemenangan atas Minang Kabau FC dalam laga di Medan, 30 April lalu. Setelah itu, mereka main imbang 2-2 dengan Bali Devata, dikalahkan Batavia Union 2-1, dan takluk di tangan Cendrawasih Papua 3-2.
"Kami bersyukur, Steve Pantelidis dan Ahn Hyo Yoen telah kembali bergabung dengan tim. Bintang Medan akan semakin kuat," tutur Feichtenbeiner.
Pantelidis atau Ahn akan diplot mengisi posisi yang ditinggalkan Gaston Salasiwa. Tim tamu juga masih mempunyai Gustavo Syafari yang tampil paling konsisten pada pertandingan sebelumnya. Feichtenbeiner mengakui, PSM yang menang enam kali berturut-turut patut diwaspadai.
"Tapi, Bintang Medan tetap punya peluang karena akan termotivasi bertanding dengan tim bagus. Saya juga yakin, pemain kami bisa menguasai lini tengah dan bermain taktis mengamankan areanya," katanya lagi.
Di sisi lain, Feichtenbeiner telah menginstruksikan kepada para pemain belakangnya agar tidak kehilangan konsentrasi seperti pada pertandingan sebelumnya. Sebab, kalau itu terjadi, Andi Oddang dan M. Rahmat akan lebih leluasa menggempur gawang Bintang Medan.
"Kami akui, dari beberapa pertandingan terakhir, gol selalu lahir akibat kesalahan pemain belakang. Itu merupakan pelajaran berharga yang tidak boleh terulang," kata pelatih kelahiran Stuttgart, Jerman, 51 tahun lalu itu.
Dityo Pramono juga berharap timnya meraih kemenangan dalam laga penutup paro musim ini. CEO Bintang Medan optimistis target itu tercapai menyusul bisa tampilnya Pantelidis dan Cosmin Vansea. "PSM kuat, tapi kami akan berusaha mencuri kemenangan. Saya berharap para pemain berjuang maksimal di lapangan," kata Dityo Pramono.