Jika Ingin Menang, Timnas Sebaiknya Ikuti Strategi Riedl
Menghadapi Turkmenistan, timnas Indonesia disarankan bermain seperti di AFF Cup 2010.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Nasional (timnas) Indonesia disarankan agar bermain seperti di AFF Cup 2010 saat melakoni laga tandang leg pertama Pra-Kualifikasi Piala Dunia menghadapi Turkmenistan di Stadion Olimpik, Ashgabat, Sabtu (23/7/2011).
Saran itu muncul dari mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo. Menurut pria yang biasa disapa akrab Bendol itu, sangat riskan bagi timnas bila memaksakan strategi baru dengan persiapan yang serba dadakan dengan kondisi pelatih baru.
"Timnas sebaiknya tidak mengubah gaya bermain seperti taktik yang pernah diajarkan Alfred Riedl. Saat AFF lalu, para pemain sudah terlihat sangat kompak. Riskan bagi mereka jika harus mengikuti strategi dari Wim Rijsbergen," kata Bendol kepada Tribunnews.com, Jumat (22/7/2011).
Menurut Bendol, pergantian pelatih yang dilakukan PSSI dengan mendepak Riedl memberikan kerugian besar terhadap timnas dari segi teknis. Riedl diakuinya telah sangat memahami sepakbola Indonesia dan hafal dengan karakter pemain-pemain timnas.
"Saya melihat saat latihan timnas Riedl selalu memberikan materi latihan menjurus kepada teknik permainan. Sementara Wim belum pernah melakukan itu. Sejauh ini Rahmad Darmawan yang sangat aktif memimpin latihan, itu artinya Wim masih dalam tahap mempelajari," ujar Bendol.
Berdasarkan atas fakta tersebut, Bendol menyerukan agar masyarakat Indonesia tidak terlalu banyak berharap kepada timnas Garuda untuk bisa mengalahkan Turkmenistan di pertandingan leg pertama.
"Siapa pun menginginkan hasil terbaik buat timnas Indonesia. Namun, kita harus realistis dengan kondisi yang ada di timnas sekarang. Harapan buat menang itu ada karena dalam sepakbola apapun bisa terjadi. Siapa sangka Paraguay bisa melaju ke final Copa America," ujar Bendol.
Senada dengan Bendol, Rahmad juga menuturkan hal yang sama tentang taktik dan strategi yang akan diterapkan timnas di Turkmenistan. Pelatih Persija Jakarta ini menyampaikan jelang keberangkatan timnas, Rabu (20/7) lalu.
"Semuanya serba mepet, tidak banyak yang bisa kami lakukan sebelum bertanding. Tapi semoga situasi yang serba mepet ini bisa membuahkan hasil yang baik. Kami akan bermain dengan formasi 4-3-3 dengan pengembangan 4-3-2-1," ujar Rahmad.
Masalah lain yang dihadapi timnas adalah tidak lengkapnya skuad timnas yang diberangkatkan ke Turkmenistan baik karena alasan cedera maupun terkendala masalah teknis karena Visa yang tidak bisa keluar.
Saat ini sebanyak 17 pemain timnas Indonesia telah berada di Turkmenistan. Timnas senior baru tiba di Ashgabat, Turkmenistan, Kamis (21/7) pagi waktu setempat. Selain dituntut untuk mencapai kondisi bugar siap tanding secepatnya, Firman Utina dkk juga harus beradaptasi dengan cuaca panas.
Seperti diduga sebelumnya, kondisi cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor yang berpotensi mengganggu penampilan timnas Indonesia di Turkmenistan.
"Cuaca di sini (Ashgabat) sangat panas, sekitar 40 derajat celcius, tetapi timnas tetap menjalani latihan dengan biasa dan santai," terang humas timnas Indonesia Dessy Cristina dilansir inilah.com.
Namun salah satu punggawa timnas Indonesia Arif Suyono, seperti dituturkan Dessy, mengatakan mereka tidak takut dan tidak terpengaruh dengan cuaca panas yang harus dialami saat latihan.
Cuaca ekstrem Turkmenistan layak mendapat perhatian khusus. Pasalnya, tidak seperti di Indonesia yang rentang temperaturnya tidak berbeda jauh antara siang dan malam, suhu siang hari yang panas di Ashgabat akan berubah menjadi dingin hingga 26 derajat celcius pada malam hari.
Didampingi pelatih Wim Rijsbergen dan asisten pelatih Rahmad Darmawan, pemain timnas Indonesia memanfaatkan fasilitas yang ada di Turkmenistan. Timnas berlatih di Stadion Nisa, Ashgabat, yang merupakan kandang dari klub FC Ashgabat dan Nisa Ashgabat.
Mereka berlatih ringan di lapangan futsal dengan rumput sintetis yang terdapat di dekat hotel tempat mereka menginap.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.