Kalah dari Iran, Wim Rijsbergen Akui Timnas Alami Tekanan Mental
Wim Rijsbergen mengaku kekalahan telak atas Iran bakal membawa tekanan atas daya juang Bambang Pamungkas Cs.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com IWan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Kepala Timnas Indonesia Wim Rijsbergen mengaku kekalahan telak atas Iran bakal membawa tekanan atas daya juang Bambang Pamungkas Cs. Atas kekalahan tersebut, Wim pun berupaya memulihkan daya juang Timnas agar siap meladeni Bahrain.
"Dalam dua hari kami berusaha untuk mengganti fokus kami dan keluar dari tekanan mental karena hasil pertandingan kemarin," ujar Wim Rijsbergen di Hotel Atlet Century, Senin (5/9/2011).
Tak ingin larut atas kekalahan telak tersebut, Rijsbergen mengajak punggawa Indonesia berfokus untuk meladeni Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (6/9/2011) esok.
"Kami merasa harus berhenti memikirkannya dan mulai fokus pada pertandingan melawan Bahrain," katanya.
Mantan Pelatih Ajax Junior ini menyebut, saat berhadapan dengan Iran di Stadion Teheran, Timnas sudah bermain ciamik. Namun demikian, Timnas harus mengakui bahwa Iran memang masih digdaya di kancah Asia.
"Kita harus mengaku Iran lebih tinggi levelnya dari kita, mereka punya tim yang kuat dan kami melawan dengan keras. Di dalam 90 menit, Iran tampil dengan kualitas yang lebih baik, lebih berpengalaman dalam sepak bola internasional," ucapnya seraya menyebut, pertandingan melawan Iran memberi pengalaman, dan masukan untuk ketangguhan Timnas Indonesia dalam mengolah si kulit bundar. Apalagi, saat ini Indonesia bertanding dalam grup.
"Penting bagi kita, ketika bermain di grup, untuk memenangkan semua games, mencuri poin dan menemukan kemampuan kita dan kita sudah melihatnya pada pertandingan dengan Iran," imbuhnya.