Pengurus Berdalih Sibuk, Pemain PSMS Tak Lagi Diberi Makan
Kisah miris mendera skuat PSMS "Swasta" di awal pelaksanaan training centre atau pemusatan latihan di lapangan Stadion Kebun Bunga
TRIBUNNEWS.COM - Kisah miris mendera skuat PSMS "Swasta" di awal pelaksanaan training centre atau pemusatan latihan di lapangan Stadion Kebun Bunga, Selasa (14/12/2012) kemarin pagi. Usai gelaran latihan reguler, Affan Lubis dan kawan-kawan yang masih berpeluh di sekujur tubuh "menyerbu" santapan sarapan yang disediakan suporter loyalis tim berjuluk Ayam Kinantan ini. Menu tersedia terbilang lumayan memenuhi standar gizi, di antaranya sup ayam, soto telur, jus tomat dan air mineral.
Pemain, tim pelatih dan puluhan suporter bersantap bersama. Sesekali terdengar guyonan yang mengundang gelak tawa. Bau apek keringat tak lagi dipedulikan karena lapar dan lelah yang mendera.
Memang, tak ada keluhan yang mencuat di tengah situasi itu. Namun, abainya perhatian dari pengurus yang tidak mengakomodir kebutuhan logistik tim sungguh konyol. Fokus pada pelaksanaan kongres bukanlah pembenaran atas kondisi itu. Suporter dalam konteks ini, bukanlah pihak yang bertanggungjawab.
Karena itu, empati yang mereka tunjukkan seharusnya membuat malu pengurus.
Kontrak yang digantung dan ketiadaan pasokan logistik adalah cerminan ketidaksiapan pengurus. Parahnya lagi, tak seorangpun dari pengurus yang terlihat hadir di lapangan.
Pelatih kepala PSMS "Swasta" Suimin Diharja mengapresiasi kepedulian suporter yang dinilainya luar biasa. Tak sedikitpun ia menyinggung perihal pengurus. "Kemarin, kami pikir bantuan suporter ini hanya wacana saja. Tapi suporter pencinta PSMS ini membuktikan betapa besar rasa kepemilikan mereka atas tim," katanya kepada Tribun di pelataran Mes Kebun Bunga, Selasa (11/12/2012).
Suimin yang sarat pengalaman di dunia kepelatihan menuturkan konsumsi sarapan tersebut belum maksimal memenuhi standarisasi gizi bagi atlet. "Ahli gizi menyebutkan atlet harus mengonsumsi sarapan yang mengandung 2 ribu kalori, makan siang 2 ribu kalori dan makan malam seribu kalori. Kalau diakumulasikan menjadi 5 ribu kalori. Tampaknya, ini belum bisa terpenuhi. Sarapan hari ini berkisar 1500 kalori," katanya datar.
Lantas apa respons pengurus?. Chief Executive Officer (CEO) PSMS "Swasta" Alexander Gho mengucapkan terimakasih pada suporter. Alih-alih mengevaluasi kekonyolan ini, ragam alasan justru dilontarkan. Ia mengaku tak pernah ada komunikasi perihal pasokan kebutuhan pemain.
"Saya ucapkan terimakasih kepada suporter. Ternyata ada yang mengurus pemain sewaktu saya dan beberapa pengurus sedang di Jakarta. Saya bukan tidak sanggup atau tak mau memberikan pemain makan. Tentang kebutuhan logistik pemain ini, belum pernah diberitahukan kepada saya," katanya saat dihubungi lewat ponselnya.
Lalu bagaimana langkah ke depannya?. "Kan, sudah ada pecinta PSMS yang mengurus makanan pemain. Kalau mereka sanggup urus makannya, ya dilanjutkan saja niat baik mereka itu," ucapnya. (ibr)