Arema ISL Juga Tolak Lepas Pemainnya ke Timnas
Persipura Jayapura telah menyatakan penolakannya untuk melepas para pemainnya untuk bergabung ke Timnas Indonesia
TRIBUNNEWS.COM – Persipura Jayapura telah menyatakan penolakannya untuk melepas para pemainnya untuk bergabung ke Timnas Indonesia, yang dipersiapkan berlaga di ajang Pra-Piala Asia 2015. Penolakan itu disampaikan langung oleh Ketua Umum Persipura, Benhur Tomy Manno.
Selain Persipura, tim lain yang juga menolak melepas pemainnya ke timnas adalah Arema Indonesia versi ISL. Menurut CEO PT. Arema Cronous, Iwan Budianto. "Kami belum bisa mengambil keputusan mengenai masalah itu. Kami masih menunggu arahan dari KPSI dan PT Liga Indonesia (PT LI)," ujarnya.
Iwan menuturkan bahwa sebagai pengurus klub, dirinya tidak mau keluar dari peraturan yang sudah ditetapkan oleh federasinya (KPSI) dan penyelenggara kompetisi LSI (PT LI). Oleh karena itu, sebelum memberikan izin pemain ke timnas, Iwan akan melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah selanjutnya.
"Kami kan berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia. Jadi, kami harus berkomunikasi dulu dengan mereka (KPSI dan PT LI)," tutur Iwan. Dari 51 nama pemain yang dipanggil untuk membela timnas, ada tiga nama pemain Arema yang dipanggil PSSI, yaitu Egi Melgiansyah, Greg Nwokolo, dan Victor Igbonefo.
Sementara itu, Ketua Umum KPSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, pihaknya tidak akan mengizinkan pemain yang bermain di klub peserta kompetisi LSI membela timnas bentukan PSSI.
“ Selama pengelolaan timnas masih berada di bawah pengelolaan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, Saya tidak akan melepas pemain untuk membela timnas,” katanya.
La Nyalla yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu menambahkan bahwa pihaknya akan mengizinkan pemain LSI ke timnas selama tidak dikelola oleh suatu badan yang netral.
“Jika timnas dibentuk oleh task force saya bisa melepas pemain. Menpora juga mengungkapkan bahwa timnas harus dikelola oleh suatu badan yang independen. Yang ke PSSI itu hanya administrasinya saja, kalau manajemen timnas harus yang benar-benar profesional,” ujar La Nyalla.
Ketika ditanya terkait beberapa klub LSI yang dikabarkan berkeinginan untuk mengizinkan para pemain untuk membela timnas, La Nyalla menegaskan, setiap keputusan yang diambil sebuah klub harus berdasarkan ketetapan yang yang dikeluarkan oleh federasi, yaitu KPSI. Jadi selama belum adanya keputusan final dari KPSI, pihaknya akan memberikan sanksi kepada klub LSI yang berani memberikan izin.
“Tentu saya tidak bisa menghalangi keputusan yang diambil klub untuk melepas pemain. Tapi pasti akan ada sanksi untuk hal tersebut. Sampai sekarang KPSI belum merubah keputusan,” imbuh La Nyalla.