Kubu PSSI: Saya Harap Pemerintah Tidak Banci
Persamuhan buntu meski telah mempertemukan perwakilan PSSI, KPSI, BOPI dan Kemenpora, Rabu (9/1/2013).
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persamuhan tim bentukan Plt Menteri Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono membentur tiang. Persamuhan buntu meski telah mempertemukan perwakilan PSSI, KPSI, BOPI dan Kemenpora, Rabu (9/1/2013). PSSI dan KPSI tetap bersikukuh untuk menjalani liga dan mengelola timnas sesuai versi masing-masing.
Gagalnya pertemuan itu pun disayangkan Deputi Sekjen Bidang Kompetisi Saleh Mukadar. Ia mengatakan, pertemuan tersebut berakhir sia-sia lantaran empat mantan Komite Eksekutif PSSI yang membentuk KPSI tidak mengakui PSSI dan tetap menjalankan kompetisi LSI tanpa disetujui PSSI.
"Mereka tidak mengakui PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin. Jelas kita legal kalau berpijak kepada fakta-fakta hukum yang ada seperti pengakuan FIFA," kata Saleh Mukadar.
Ia pun mempertanyakan motif KPSI. "Jadi ada apa di balik ini? Saya berharap pemerintah tidak banci. Kalau pemerintah tegas, tegakkan undang-undang yang ada," ungkapnya.
Ketua BOPI Haryo Yuniarto menyangkal telah bertindak tidak netral. Ia menyatakan, pihaknya hingga saat ini tidak memihak. "Kami (BOPI) berada di pihak yang netral," jelasnya.
Untuk itu, sebagai pemimpin tim, Ia meminta PSSI dan KPSI menyiapkan proposal mengenai formulasi penyatuan liga, pengelolaan timnas, dan langkah-langkah bagaimana agar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) bisa kembali di bawah yurisdiksi PSSI sesuai amanat Menpora ketika membentuk tim baru ini.
"Untuk menyamakan persepsi, kami harus meminta masing-masing proposal dari kedua kelompok baik PSSI dan KPSI untuk mencari kesamaan persepsi," papar Haryo di Kantor Kemenpora.
Seperti diketahui, tim bentukan Menpora ini bertugas menyusun konsep penyatuan kompetisi dan pengelolaan timnas. Tim dipimpin Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto. Anggotanya terdiri dari Widjajanto (CEO PT. LPIS), Sihar Sitorus (Komite Eksekutif PSSI), Saleh Mukadar (Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI), Djoko Driyono (CEO. PT Liga Indonesia), serta dua staf Kemenpora Djoko Pekik dan Tunas Widarto.
Anggota Komite Eksekutif KPSI, Togar Manahan Nero membenarkan bahwa pertemuan dengan PSSI di kantor Kemenpora tak ada kesepakatan. KPSI tetap pada pendiriannya untuk tidak mengakui kemepimpinan PSSI Djohar Arifin Husin.
"Kami dengan tegas tidak mengakui kepemimpinan PSSI Djohar Arifin Husin," ucap Togar.