Timnas Indonesia Tanpa Pelatih Kiper
Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Luis Manuel Blanco, tidak akan menggunakan jasa pelatih kiper
TRIBUNNEWS.COM – Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Luis Manuel Blanco, tidak akan menggunakan jasa pelatih kiper, hingga lanjutan Pra-Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, 23 Maret. Tugas itu mulai ia ambil alih dalam sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (12/3/2013) sore.
Blanco didampingi asisten pelatih Jorge di Gregorio terlihat memberikan materi kepada kiper asal PSM Makassar, Deny Marsel, dan seorang pemain tambahan untuk menutup kekurangan.
Si pemain didatangkan oleh seseorang yang mengklaim staf di Badan Tim Nasional (BTN). Hingga kemarin, sektor penjaga gawang baru diisi Deny.
Blanco mempraktekkan pola latihan persis gerakan pelatih kiper. Pelatih asal Argentina itu lebih sering melatih reflek dengan berusaha menempatkan bola ke sudut bawah gawang. Kiper 'tambahan' sempat kewalahan melahap materi tersebut.
"Saat ini belum (butuh pelatih kiper). Sampai kapan? Mungkin setelah lawan Arab," tutur Blanco lewat penerjemah Fredi Feliciano kepada Warta Kota usai latihan.
"Karena saya mau seperti itu," tambah Blanco menjawab pertanyaan kenapa dirinya enggan memanggil pelatih kiper.
Di era Nilmaizar, pelatih kiper ditempati Haryanto. Mantan kiper timnas itu memiliki kewajiban menjaga dan meningkatkan kualitas pemain. Ia juga berkonsultasi kepada Nilmaizar sebelum menentukan kiper utama menjelang pertandingan. Sewaktu Piala AFF 2012, insting Haryanto memilih Endra Prasetya sebagai kiper utama di awal penyisihan grup.