Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

KNVB Minta Maaf Soal Jersey

Presiden Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Michael Van Praag, meminta maaf terkait masalah kostum tim nasional Indonesia

Editor: Ravianto
zoom-in KNVB Minta Maaf Soal Jersey
Presiden KNVB, Michael van Praag 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Michael Van Praag, meminta maaf terkait masalah kostum tim nasional Indonesia pada pertandingan uji coba melawan Belanda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Belanda, kata dia, tetap memakai kostum oranye karena sebelumnya telah sepakat dengan pihak promotor. Meski bermain di kandang sendiri, Indonesia harus rela bertanding tanpa kostum kebesaran, merah dan putih, karena Belanda akan menggunakan kostum oranye.

Hal itu terjadi karena pihak promotor telah membuat kesepakatan dengan KNVB yang disebut tanpa diketahui oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Hal ini pun langsung memicu sejumlah reaksi. Salah satunya adalah Manajer Timnas, Rudi Maswi, yang mengaku kecewa karena tim pelatih menginginkan Andik Vermansah dan kawan-kawan tetap memakai kostum kebanggaan Timnas (merah-putih) di GBK.

Van Praag mengatakan, KNVB tidak bermaksud untuk menghina Indonesia terkait masalah penggunaan kostum kedua belah tim. Ia menilai hal tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman antara promotor dan PSSI sehingga membuat KNVB hanya membawa kostum oranye.

"Kami memohon maaf kepada Indonesia yang tidak bisa menggunakan kostum merah-putih. Kami hanya menjalankan kesepakatan yang telah disampaikan oleh promotor bahwa kami akan memakai kostum oranye," ujar Van Praag saat berkunjung ke Kantor PSSI, Jakarta, Jumat.

Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra, menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi dengan Nine Sports, selaku promotor pertandingan. Ia menilai, sebelum mencapai kesepakatan mengenai penentuan kostum kedua tim, seharusnya promotor lebih dulu berbicara kepada PSSI.

"Akan ada evaluasi nanti setelah pertandingan. Jadi untuk masalah ini Belanda hanya menjalankan keputusan promotor sehingga mereka tidak membawa kostum lain," tegas Hadiyandra.

BERITA TERKAIT
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas