Timnas Irak Dapat Ciuman dari Perdana Menteri
"Saya akan mendaratkan ciuman di dahi para pemain, pelatih, dan official yang sekarang berada di Turki," kata Maliki.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Semua anggota Timnas Iraq U20 mendapat hadiah istimewa dari Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, berupa ciuman di dahi.
Hal itu disampaikan sang perdana menteri saat menelepon ketua Asosiasi Sepak Bola Irak, Najeh Hammoud Hraib untuk mengucapkan selamat.
"Saya akan mendaratkan ciuman di dahi para pemain, pelatih, dan official yang sekarang berada di Turki. Semua orang di sini bangga dengan keberhasilan ini," kata Maliki.
Dia juga mengatakan, rakyat Irak mengharapkan laskar Singa Mesopotamia ini bisa melanjutkan kejayaan mereka melawan Uruguay.
Keberhasilan Timnas Irak U20 maju ke semifinal sungguh-sungguh membuat Irak berpesta.
Setelah Farhan Shukor berhasil melesakkan bola ke gawang Korea Selatan, yang membuat kedudukan menjadi 5-4 untuk Irak, fans sepak bola di Irak langsung turun ke jalan untuk merayakan kemenangan itu.
Tak hanya anak muda, tapi tua-muda, pria-perempuan keluar rumah untuk berpesta.
Keesokan harinya masyarakat Irak saling bertukar selamat atas kemenangan itu lewat Facebook.
"Sesuatu yang tidak bisa diberikan politikus selama bertahun-tahun," kata Abdul Yasin (46), yang menyaksikan pertandingan itu lewat TV.
Ahmed Razaq (25), manajer kafe dan bar Jungle Nigh di Baghdad, menceritakan bahwa bar-nya dipenuhi sekitar 250 orang, yang menonton bersama pertandingan itu.
"Begitu kami menang, semua orang bernyanyi dan menari merayakan kemenangan itu," katanya.
Kebanyakan pengunjung bar adalah orang muda dan fans sepak bola. Mereka "mempertaruhkan" nyawa mereka dengan nonton bareng di bar, karena bar di Irak seringkali menjadi sasaran bom.
"Kadang 2 sampai 3 kafe seperti punya saya ini per hari," kata Razaq. Para pembom itu memang menyasar tempat-tempat berkumpulnya orang banyak.
Farhad, seorang penjual rokok berusia 19 tahun, juga menyatakan kekhawatirannya akan serangan-serangan bom itu.
Namun sebagai pencinta sepak bola dan pendukung Timnas Irak, dia tak ragu-ragu menonton bola di kafe.
"Saya akan tetap menonton pertandingan Rabu (10/7) di kafe," katanya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball