Irak dan Ghana Berebut Perunggu
Merebut medali perunggu menjadi satu-satunya cara menebus kekecewaan itu.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Laga antara Ghana U20 dan Irak U20 di final Piala Dunia U20 ini akan menjadi ajang pelampiasan atas kekalahan dua tim ini di semifinal.
Merebut medali perunggu menjadi satu-satunya cara menebus kekecewaan itu.
Ghana, juara Piala Dunia U20 2009 di Mesir, kalah 1-2 dari Prancis di semifinal, Rabu lalu.
Sedangkan Irak, satu-satunya wakil Asia yang berhasil menembus semifinal Piala Dunia U20 dalam 14 tahun ini, kalah menyakitkan 6-7 lewat adu penalti melawan Uruguay.
Bagi Sellas Tetteh, pelatih Ghana, menghadapi laga final tentu bukan hal baru.
Dialah yang membawa pasukan Satelit Hitam mengangkat trofi juara pada Piala Dunia U20 empat tahun silam.
Dia paham betul tekanan mental yang dirasakan di laga penting ini, dan mewanti-wanti pemainnya untuk bermain lepas.
"Saya ingin pemain saya gembira, karena ini sangat fundamental. Mereka harus menikmati permainan mereka, tapi tentu dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.
Sementara itu, Hakeem Al Azzawy Shakir, pelatih Irak mengatakan, dia punya keyakinan sangat besar pada para pemainnya.
Kekalahan atas Uruguay di semifinal menjadi landasan kuat untuk bangkit.
"Tidak banyak orang yang menduga kami bakal bisa begitu jauh di turnamen ini. Tapi saya percaya kami bisa. Dan, ternyata memang bisa," ujar Shakir.
Dua tim akan diperkuat para pemain andalan. Striker Ghana, Ebenezer Assifuah berkesempatan menambah koleksi 5 golnya dan berpeluang meraih sepatu emas. Begitu pula striker Irak, Farhan Shakor, yang sudah mengumpulkan tiga gol.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball