Arsenal vs Indonesia Dream Team 7-0: Jalannya Pertandingan
Indonesia Dream Team dipaksa merasakan mimpi buruk dengan takluk 7-0 dari Arsenal
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Dream Team dipaksa merasakan mimpi buruk dengan takluk 7-0 dari Arsenal pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (14/7/2013). Setelah hanya tertinggal 0-1 pada babak pertama, gawang Indonesia Dream Team harus kebobolan setengah lusin gol pada paruh kedua pertandingan.
Lima menit pertama, Arsenal mendominasi permainan. Baru tujuh menit laga berjalan, The Gunners memberikan ancaman pertama melalui Chuba Akpom. Namun, sepakannya masih melenceng dari gawang Kurnia Meiga.
Indonesia baru membayakan gawang Arsenal pada menit ke-10. Tusukan Ian Louis Kabes dari sisi kiri diteruskan umpan silang ke tengah. Akan tetapi, Boaz Solossa gagal menjangkau umpan Kabes.
Gol pertama pada pertandingan tersebut akhirnya tercipta pada menit ke-19. Berawal dari kesalahan pemain Indonesia Dream Team, bola lantas dikuasai Alex Oxlade-Chamberlain yang menggiring dari sisi luar. Usai mengecoh Victor Igbonefo, Oxlade-Chamberlain mengumpan bola yang disambar Walcott untuk menggetarkan jala Kurnia Meiga.
Meski bertajuk laga persahabatan, Arsenal terus memberikan tekanan tanpa henti. Beberapa kali, Aaron Ramsey, Walcott, dan Serge Gnabry mengancam jala Indonesia Dream Team.
Pada menit ke-36, Oxlade-Chamberlain nyaris menggandakan skor. Lolos dari jebakan offside, mantan pemain Southampton itu sukses melewati hadangan Kurnia Meiga. Sayangnya, tembakan Oxlade-Chamberlain ke gawang yang sudah kosong gagal karena bola melambung dari sasaran. Skor babak pertama bertahan 1-0 untuk keunggulan Arsenal.
Pada paruh kedua pertandingan, Arsene Wenger menarik keluar beberapa pemain utama Arsenal seperti Kieran Gibbs, Per Mertesacker, Walcott, Mikel Arteta, dan Oxlade-Chamberlain. Pemain-pemain muda dipercaya tampil antara lain Gideon Zelalem, Chuks Aneke, Thomas Eisfeld, dan Kristoffer Olsson.
Namun, mayoritas para pemain muda yang ditampilkan Wenger, justru memberikan tekanan berarti pada awal-awal babak kedua. Terbukti, Arsenal mampu menggandakan skor pada menit ke-54, melalui Akpom. Umpan silang Gnabry dengan mudah dimaksimalkan Akpom untuk mengecoh Kurnia Meiga.
The Gunners kembali melakukan pergantian pemain pada pertengahan babak kedua. Kali ini, Wenger memasukkan pemain-pemain tenar seperti Olivier Giroud, Bacary Sagna, Tomas Rosicky, dan Lukas Podolski.
Hasilnya, Arsenal tak perlu menunggu lama mencetak gol ketiga ke gawang Indonesia. Umpan silang Sagna dari sisi kanan disambut Giroud dengan lesakan indah pada menit ke-71.
Dua menit berselang, Giroud lagi-lagi menggetarkan jala Indonesia Dream. Sagna kembali menjadi kreator gol kedua Giroud. Meski menerima bola dengan membelakangi gawang Indonesia Dream Team, ketajaman Giroud melepaskan tembakan keras membuat Kurnia Meiga hanya terdiam melihat gawangnya bobol.
Sepuluh menit jelang pertandingan berakhir, Arsenal menambah tiga gol lagi ke gawang Indonesia Dream Team. Berturut-turut, Podolski, Olsson, dan Eisfeld membobol gawang Kurnia Meiga pada menit ke-83, ke-85, dan ke-87. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan telak Arsenal 7-0 atas Indonesia Dream Team.
Susunan pemain
Indonesia Dream Team: Kurnia Meiga; Raphael Maitimo, Victor Igbonefo, M Roby, Ruben Sanadi; Hasyim Kipouw, Manu Wanggai (Tony Sucipto 67), Ahmad Jufriyanto (Rizky Pellu 45), Ian Louis Kabes (Vendri Mofu 58); Boaz Solossa, Sergio van Dijk (Titus Bonai 56)
Cadangan: I Made Wirawan, Rifky Mokodompit, Zulkifli Syukur, Ricardo Salampesy, A A Ngurah Wahyu, Yustinus Pae, Rizky Ripora, Firdaus Ramadhan
Pelatih: Jacksen F Tiago
Arsenal: Lukasz Fabianski (Damian Martinez 68); Carl Jenkinson (Bacary Sagna 68), Per Mertesacker (Laurent Koscielny 46), Iqnasi Miquel, Kieran Gibbs (Chuks Aneke 46); Serge Gnabry (Lukas Podolski 68), Aaron Ramsey (Tomas Rosicky, 68), Mikel Arteta (Gedion Zalalem 46); Theo Walcott (Thomas Eisfeld 46), Alex Oxlade-Chamberlain (Kristoffer Olsson 46), Chuba Akpom (Olivier Giroud 68)
Cadangan: Wojciech Szczesny, Jack Wilshere, Ryo Miyaichi
Pelatih: Arsene Wenger