TRIBUNNEWS.COM – Chelsea Football Club menyandang citra sebagai klub kaya raya sejak Roman Abramovich mengambil alih kekuasaan klub pada 2003. Citra itu akan semakin nyata ketika tiba di Jakarta, Selasa (23/7/2013) siang ini untuk menjalani tur pramusim.

Sejak lama kawasan Chelsea terkenal sebagai daerah yang makmur di pusat Kota London. Penduduk Chelsea kerap disebut sebagai "Sloane Ranger" karena tingginya harga properti di kawasan sebelah barat London itu.

Saking kentalnya citra sebagai kawasan orang-orang berduit, sebuah stasiun televisi swasta Inggris pernah membuat sebuah reality show yang mendokumentasikan kehidupan mewah orang-orang muda yang tinggal di Chelsea.

Chelsea juga terkenal karena Chelsea Football Club yang berdiri sejak 1905. Sejak rezim kekuasaan taipan asal Rusia, Roman Abramovich, Brand Finance menempatkan Chelsea FC di urutan kelima global brand terkenal di dunia. Nilai merek klub berjulukan The Blues itu mencapai 398 juta Dollar AS atau sekitar Rp 4 triliun.

Rating kekuatan merek Chelsea FC bahkan dilabeli AA alias sangat kuat. Tahun lalu majalah Forbes juga menempatkan Chelsea di urutan ketujuh dalam daftar 10 klub paling mahal di dunia.

Torehan prestasi yang dicapai dalam sedasawarsa terakhir membuat jumlah penggemar Chelsea, khususnya di Asia Tenggara berkembang. Indonesia pun termasuk penyumbang besar jumlah penggemar itu.

Sebagai negara dengan potensi pasar yang bagus, Chelsea tidak perlu repot-repot menentukan Indonesia sebagai salah satu destinasi mereka setelah Thailand dan Malaysia.

Rombongan Chelsea dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, siang ini. John Terry dkk akan melakoni uji coba melawan tim BNI-Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Kedatangan skuad Chelsea diiringi isu mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh penggemar untuk bertemu klub favorit mereka. Bukti nyata betapa mahalnya bertemu Chelsea dapat dilihat dari tarif yang dikeluarkan Nine Sport, selaku promotor tur pramusim Chelsea di Indonesia untuk sejumlah kegiatan.

Bagi penggemar yang ingin bertemu pemain Chelsea pada sesi meet and greet, promotor mematok tarif Rp 22 juta, termasuk satu tiket di VIP Barat. Bagi penggemar yang ingin menghadiri sesi pendantanganan jersey oleh pemain harus membayar Rp 7 juta. Sedangkan bagi anak-anak yang ingin mengikuti coaching clinic harus membayar sebesar Rp 5,5 juta. Biaya yang mungkin hanya bisa dikeluarkan oleh kalangan bourjois Indonesia.

Setelah mendapat komplain dari pihak Chelsea, pihak promotor akhirnya mengembalikan uang yang sudah dibayarkan penggemar untuk mengikuti rangkaian kegiatan tersebut. Namun rangkaian kegiatan Chelsea selama di Jakarta hanya bisa diikuti oleh nasabah BNI dan undangan.

"Seluruh kegiatan Chelsea seperti sesi meet and greet, jersey signing, dan coaching clinic nanti hanya diperuntukkan bagi customer BNI. Selain itu ada beberapa pihak yang diundang," jelas CEO Nine Sport Arif Putra Wicaksana.

Selain itu, harga tiket pertandingan Chelsea melawan BNI-Indonesia All Star tak hanya lebih mahal dari tiket pertandingan Arsenal dan Liverpool, tapi juga jauh lebih mahal dibandingkan harga tiket pertandingan Chelsea saat di Bangkok dan Kuala Lumpur.

Kocek yang harus dirogoh penonton untuk menyaksikan aksi skuad asuhan Jose Mourinho masing-masing Rp 3.500.000, Rp 2.000.000, Rp 1.500.000, Rp 750.000, Rp 300.000, dan yang termurah Rp 150.000.

Sebagai perbandingan, harga tiket di Kuala Lumpur berkisar antara 58-408 Ringgit atau sekitar Rp 183 ribu hingga Rp 1,3 juta. Di Bangkok, harga tiket berkisar antara 800 hingga 3000 Baht atau sekitar Rp 260 ribu hingga Rp 976 ribu.

Namun bagi penggemar Chelsea di Indonesia yang tergabung dalam Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC), yang sebagian besar dari kalangan berduit, harga mahal tersebut tidak menjadi masalah.

"Tiket memang jauh lebih mahal, dikarenakan nilai jual klub tinggi. Mengingat prestasi Chelsea dalam kurun waktu 10 tahun terakhir," kata Chief Executive Officer CISC, Junika Ramadoni, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu lalu.

Anggota CISC pun sudah membeli 8.000 lembar tiket. Apabila dirupiahkan totalnya sekitar Rp 1,3 miliar. "Nanti akan hadir perwakilan 72 koordinator wilayah. Kami meminta satu tempat di gate 9-10 kategori II, persis di belakang gawang," ungkap Junika.

CISC juga menyiapkan hadiah khusus bagi skuad Chelsea. Mereka akan menghadiahkan 50 buah wayang golek dan dua buah kemeja batik Solo berbahan sutra.

"Intinya kami ingin memberikan yang terbaik. Batiknya adalah batik tulis yang kainnya dibuat dengan ATBM (alat tenun bukan mesin). Desainnya pun eksklusif," jelas Hoho yang dipercaya membuat batik berwarna sogan itu.

CISC juga berencana memberikan penghargaan pemain terbaik klub versi mereka. Pemain yang dinilai terbaik versi jajak pendapat anggota CISC akan mendapatkan sebuah plakat berbahan perak. Plakat itu pun berbentuk gunungan yang biasa dijumpai dalam pertunjukan wayang kulit.

"Selain sebagai kenang-kenangan, kami ingin mereka tahu bahwa wayang dan batik adalah bagian dari budaya Indonesia," ujar Agung. Ketua CISC, Agung Santoso, kepada Tribun, kemarin.

Sayangnya, Chelsea datang tanpa lima pemain pilar yang masuk anggota Timnas Brasil dan Spanyol di Piala Konfederasi 2013. David Luiz, Oscar, Juan Mata, Fernando Torres, dan Cesar Azpilicueta tidak ikut ke Indonesia karena masih mendapat jatah libur.

Awalnya, promotor memastikan kelima pemain tersebut akan ikut ke Indonesia. Namun Manajer Chelsea Jose Mourinho dalam keterangannya di Bangkok, Jumat lalu, mengatakan Torres dkk tidak akan bergabung di Jakarta. "Mereka baru bergabung saat kami ke Amerika Serikat," ungkap Mou.

Agenda Chelsea

Selasa (23/7)

- pukul 13.00 WIB: Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

- pukul 15.00 WIB: Jumpa pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

- pukul 19.00 WIB: Latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Rabu (24/7)

- pukul 10.00 WIB: Latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno

- pukul 14.00-16.00 WIB: Signing session dan coaching clinic

Kamis (25/7)

pukul 19.30 WIB: Bertanding menghadapi BNI-Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno