Danurwindo : Timnas Indonesia Butuh Playmaker
Peran itu untuk sementara bisa dijalankan oleh Taufiq, namun, ia membutuhkan seorang pendamping untuk bisa mengatur irama permainan.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Teknik PSSI Danurwindo (62) menilai, Indonesia perlu sosok playmaker untuk menjaga peluang ke putaran final Piala Asia 2015.
Menurut Danur, sapaan Danurwindo, peran itu untuk sementara bisa dijalankan oleh Taufiq, gelandang pengumpan jitu Persebaya 1927. Namun, ia membutuhkan seorang pendamping untuk bisa mengatur irama permainan.
Taufiq memperkuat Indonesia XI saat kalah 0-2 dari Liverpool 20 Juli lalu. Kala itu, pelatih Indonesia XI Jacksen Ferreira Tiago memasang Taufiq bersama Raphael Maitimo dan Ahmad Bustomi.
Hasilnya, lini tengah lebih hidup dan berani menguasai bola. Perubahan drastis ini berbeda ketika ditekuk Arsenal 0-7, enam hari sebelumnya. Saat itu, Jacksen memasang trio Maitimo-Imanuel Wanggai-Ahmad Jufrianto.
"Tapi ngelihatnya nggak bisa terputus-putus. Kalau melawan Arsenal dicari gelandang yang kuat dalam bertahan. Tapi ngga jalan juga kan. Itu berubah ketika melawan Liverpool," kata Danurwindo kepada Berita Kota Super Ball, Kamis (1/8).
"Ada Taufiq disana. Saya melihatnya dia bisa menjadi playmaker. Di Indonesia tidak mudah mencari sosok playmaker. Kenapa? Dia harus bisa mengontrol ritme, punya intelektual tinggi karena mengatur serangan dan bikin keputusan yang tepat. Disinilah pentingnya pembinaan usia muda. Sulit menemukan playmaker karena memang tidak pernah dicetak," tambah mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Danurwindo yang kenyang pengalaman di level sepak bola Indonesia ini menyebutkan, di era 1990-an sosok playmaker tercermin dalam permainan Uston Nawawi atau Ansyari Lubis.
"Namun, Ansyari kurang bagus dalam bertahan. Perlu keseimbangan di dalam tim," ujarnya
Ia mencontohkan, pembagian tugas di sektor tengah Barcelona, klub papan atas Liga Spanyol. Sergio Busquets, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta solid dalam menggalang kekuatan.
"Meski yang lebih sering bertahan adalah Busquets tapi wawasan bertahan Iniesta dan Xavi juga bagus," ujarnya.
Sebelum menjamu China pada lanjutan Pra Piala Asia 2015 15 Oktober 2013, Merah Putih, julukan Indonesia- dijadwalkan menggelar dua kali uji coba.
Pertama melawan Filipina (14/8), kemudian uji coba selanjutnya berlangsung 28 atau 29 September dan lawan belum ditentukan. Merah Putih untuk sementara masih terkunci di dasar klasemen tanpa meraih kemenangan pada dua pertandingan.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball