Belum Dipakai, Gelora Bandung Lautan Api Sudah Retak-retak
Kondisi retak terjadi akibat ada pergerakan tanah namun tidak merata
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage yang diresmikan Maret 2013 dan belum pernah dipakai terlihat retak-retak. Menurut Ir R Yayat Ahmad Sudrajat, Kabid Survey & Investigasi Distarcip selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pembangunan. GBLA Kota Bandung, bagian yang retak-retak merupakan pekerjaan konstruksi non struktural.
"Tembok yang retak berupa pasangan bata pada pintu masuk, itu pun hanya terjadi di tiga pintu masuk dari total 24 pintu masuk," ujar Yayat saat dihubungi Tribun, Senin (12/8).
Yayat mengatakan, kondisi retak terjadi akibat ada pergerakan tanah namun tidak merata karena 21 pasangan bata di pintu masuk lainnya tidak ada yang retak.
Menurutnya, GBLA masih dalam masa pemeliharaan kontraktor dan untuk pekerjaan konstruksi struktural seperti kolom dan balok tak ada yang retak. "Sesuai UU no 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, tanggung jawab kegagalan konstruksi pihak kontraktor selama 10 thn.
"Jadi tidak usah khawatir bagian yang retak akan diperbaiki karena masih masa pemeliharaan kontraktor," ujar Yayat.
Menurut Yayat, retakan terjadi karena tanah di tiga pintu masuk masih labil dan saat ini sudah mulai diperbaiki sambil menunggu pergerakan tanah di tiga pintu masuk tersebut berhenti. Yayat menegaskan tidak ada keretakan pada kolom penyangga atap (pekerjaan struktural) tapi keretakan terjadi hanya di bagian pekerjaan non struktural.
"Retak pun di tiga pintu masuk itupun hanya di pasangan bata dari 24 pintu masuk," ujar Yayat berulang-ulang menegaskan.
Menurut Yayat, kontraktor sudah mulai diperbaiki dan akan ditambah perkuatan dengan pondasi dangkal setempat yang menerus untuk menopang pasangan bata. "Perbaikan tidak ada klaim penambahan biaya karena masih masa pemeliharaan," ujar Yayat.
Yayat mengatakan, jika kontraktor tidak memperbaiki maka Pemkot yang akan memperbaiki dengan menggunakan dana jaminan dari kontraktor. "Pemkot masih menahan jaminan pemeliharaan sebesar Rp 27 miliar, jika kontraktor tak mau memperbaiki maka dana jaminan dicairkan dan Pemkot akan untuk karena perbaikan tidak akan menghabiskan Rp 27 miliar," ujar Yayat.
GLBA dibangun Oktober 2009 diresmikan Maret 2013 dengan menelan biaya Rp 545 milyar dengan Arsitek PT Penta Architecture Kontraktor dan PT Adhi Karya.
Stadion bertaraf internasional memiliki kapasitas 38.000 penonton masih belum tuntas karena belum dilengkapi sejumlah fasilitas seperti lahan parkir.(dar/tribun jabar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.