TRIBUNNEWS.COM - PSSI mendesak PT Liga Prima Indonesia Supertindo (LPIS), pengelola kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI), segera mengeksekusi klub-klub peserta kompetisi yang dianggap bermasalah.

Menurut Sekjen PSSI Joko Driyono, sikap itu sebagai bentuk tindak lanjut atas keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait sanksi diskualifikasi kepada klub peserta kompetisi LPI.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan LPIS. Kami meminta segera memfollow-up keputusan Komdis karena seluruh keputusan harus dieksekusi," kata Joko di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Senin (02/09/2013).

Menurut dia, berdasarkan pertemuan dengan CEO PT LPIS Widjajanto, PT LPIS menyatakan siap menindaklanjuti keputusan dari Komdis PSSI sebelum putaran kedua LPI digulirkan pada 4 September.

LPIS juga harus segera melakukan penjadwalan ulang pertandingan putaran kedua terkait diskualifikasi kepada tiga klub itu karena sering tidak menjalani pertandingan atau WO. Selain didiskualifikasi, tiga klub itu mendapatkan sanksi tambahan yaitu denda masing‑masing Rp 150 juta serta pengurangan poin sesuai dengan kegagalan tanding.

Klub yang didiskualifikasi berdasarkan Rapat Komdisi PSSI, Jumat (30/8) itu adalah Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan Persija Jakarta.

"Sanksi untuk ketiga klub ini sudah berjalan. Makanya harus disesuaikan. Pada prinsipnya LPIS tetap menginginkan pertandingan putaran kedua sesuai dengan yang sudah dijadwalkan," ujarnya.

Joko menegaskan, LPIS juga harus memastikan kesiapan klub yang akan bertanding pada putaran kedua nanti.

"Jangan‑jangan lawan sudah siap malahan tim tuan rumah tidak siap atau sebaliknya. Begitu juga lawan tim yang didiskualifikasi," ujar pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu.

Selain ketiga klub di atas, PSSI juga memberikan sanksi kepada tiga klub lainnya yaitu Arema, Persepar Palangkaraya dan Persebaya 1927. Mereka diharuskan membayar denda masing‑masing Rp 100 juta dan pengurangan tiga poin.

CEO PT LPIS Widjajanto menyatakan, pihaknya siap melaksanakan keputusan Komdis PSSI mulai dari penjadwalan ulang pertandingan hingga menyesuaikan pengurangan poin bagi klub yang didiskualifikasi maupun terkena pengurangan poin.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball