David Cameron Bela Suporter Tottenham Hotspur
"Ada perbedaan antara suporter Spurs yang menyebut dirinya Yid (Yahudi) dan orang yang menyebut orang lain sebagai hinaan," ujar Cameron.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, meyakini yel-yel yang dinyanyikan suporter Tottenham Hotspur tak pernah dimaksudkan sebagai bentuk kebencian kepada kaum Yahudi. Asosiasi Sepak Bola Inggris atau Football Association (FA) pun diminta tak memproses hukum.
"Anda harus berpikir dari perspektif yang benar. Ada perbedaan antara suporter Spurs yang menyebut dirinya sebagai Yid (Yahudi) dan seseorang yang menyebut orang lain dengan sebutan itu sebagai satu hinaan," ujar Cameron.
FA pekan lalu mengeluarkan aturan baru yang melarang suporter Spurs menyanyikan yel-yel yang menyebutkan kata "Yid". Penyebutan kata-kata itu akan dianggap sebagai tindak pidana dan bakal diproses hukum.
Akan tetapi, aturan itu ditentang oleh suporter Spurs. Mereka terus saja meneriakkan yel-yel itu pada laga Tottenham melawan Norwich City di White Hart Lane.
"Kecuali jika Anda mengucapkan kata-kata itu dimotivasi oleh kebencian. Itulah yang seharusnya ditindak, hanya jika dipicu oleh kebencian," ujar Cameron.
Perwakilan Suporter Tottenham Hotspur, Darren Alexander mengatakan, FA tidak bisa begitu saja menjatuhkan sanksi terhadap suporter Spurs.
"Bagaimana bisa FA menjatuhkan sanksi tanpa berkonsultasi secara layak kepada klub?" ujarnya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball, Rabu (18/9/2013)