TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjari, terus menekankan sportivitas dan disiplin tinggi di dalam timnya. Indra mengatakan, saat ini mental anak asuhannya masih labil, mengingat usia mereka yang masih di bawah 19 tahun.

Selama dua bulan terakhir, sebulan di Yogyakarta dan sebulan di Sidoarjo, terkadang para pemain masih bersikap nakal meski masih dalam batas yang wajar seperti tidak mengikuti jam tidur malam. Indra memaklumi kenakalan tersebut, tapi mengaku tidak akan menolerir hal-hal yang fatal seperti merokok atau lainnya. “Kalau terjadi hal seperti itu otomatis saya akan mencoret mereka,” tegas pensiunan Kepala Kantor Pos itu.

Pria asal Sumatera Barat itu juga menilai para pemainnya belum cukup matang ketika beraksi di atas lapangan. Menurut Indra, jika para pemainnya sudah matang, mereka bisa menjadi tim yang tak tertandingi di level Asia Tenggara karena pada dasaranya mereka memiliki kemampuan yang bagus.

Betapa labilnya para pemain ini kemudian disiasati Indra dengan menggandeng psikolog, dokter, dan ahli sport science lainnya. Indra bersama staf kepelatihan juga menekankan kepada para pemain bagaimana bersikap seperti seorang profesional sejati seperti tidak mengimingi mereka dengan bonus.

“Saya ingin mengubah paradigma kalau bekerja untuk tidak negara tidak usah bertanya-tanya soal uang karena nanti negara pasti akan memberikan dengan cara dimulai dari tim pelatih. Saya pun tidak pernah bernegosiasi dengan PSSI berapa nilai kontrak saya. Saya bilang kepada mereka untuk terserah menghargai saya,” jelas Indra kepada Tribun.

Menurut Indra sikap seperti ini merupakan sikap yang harus ditanamkan. Pria kelahiran 2 Februai 1963 itu berprinsip kalau ingin mencari uang, carilah di klub.

“Silakan saja kalau negara ingin menghargai kami dengan uang, tapi kalau tidak uang juga tidak masalah. Kalau sejak usia dini para pemain dilecut bermain dengan uang, maka sulit bagi mental mereka,” ujar Indra.

Selain menanamkan sikap untuk tidak mendewakan uang, Indra juga menekankan pentingya sikap yang positif seperti menghargai orang lain dan menjunjung tinggi sportivitas. Itulah sebabnya Indra secara bangga mengatakan sampai detik ini belum pernah ada pemain di timnya yang sampai memukul wasit.

“Kalau ada pemain yang seperti itu, sudah dipastikan besok dia tidak akan bermain atau dicoret. Kemenangan itu tidak segalanya pada usia muda,” kata Indra.