Klub Sepakbola di Indonesia Percepat Kontrak Pemain
"Untuk musim depan, kami perkirakan butuh dana sekitar Rp 30 miliar. Jumlah ini meningkat dari musim sebelumnya," kata Erizal.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan PSSI memilih empat klub terbaik dari Liga Prima Indonesia (LPI) melalui kompetisi play-off membuat seluruh klub harus menyiapkan tim lebih dini.
Pasalnya, klub harus mempercepat kontrak pemain yang seharusnya berakhir pada Oktober 2013.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Semen Padang Erizal Anwar kepada Berita Kota Super Ball, Minggu (6/10).
"Untuk musim depan, kami perkirakan butuh dana sekitar Rp 30 miliar. Jumlah ini meningkat dari musim sebelumnya yang hanya mencapai Rp 23 miliar," kata Erizal.
Menurut Erizal, dengan play-off pihaknya akan segera merombak skuad.
"Kami akan mulai menawarkan kontrak baru kepada pemain. Pemain yang dipertahankan sekitar 85 persen. Sisanya sepertinya tidak diperpanjang, karena mereka juga sudah ditawari oleh klub lain," ujar Erizal.
Rencana pemain yang akan hengkang atau bertahan, kata Erizal, tidak akan dihalang-halangi.
"Pada prinsipnya kami akan tetap menawarkan kontrak baru, tetapi jika pemain tidak bersedia tidak apa-apa. Pemain boleh keluar masuk di Semen Padang," ucapnya.
Erizal juga menawarkan Jafri Sastra untuk memperpanjang kontrak kepelatihannya untuk musim depan.
"Sama seperti pemain, kepada pelatih, kami juga menawarkan kontrak baru. Kami berharap Jafri tetap bertahan, karena tim membutuhkan kepelatihan dia," tutur Erizal.
Soal wild card yang diperoleh Semen Padang, Erizal menanggapinya dengan tenang.
"Itu kan bukan kemauan kami, tetapi karena PSSI dan klub-klub LPI yang merekomendasikannya. Jadi kami menerimanya dengan tangan terbuka. Pemilihannya pun tetap adil, karena berdasarkan rekomendasi bersama," terang Erizal.
Erizal menambahkan, pihaknya juga siap jika harus menjalani verifikasi. Pasalnya, semua klub yang lolos ke kompetisi musim depan akan menjalani proses verifikasi untuk menentukan apakah pantas atau sanggup berlaga di kompetisi baru nanti.
"Tidak apa-apa kalau diverifikasi oleh PSSI. Itu lebih baik dibanding harus menjalani verifikasi oleh AFC," papar Erizal.
Menurut Erizal, verifikasi justru diperlukan untuk mengetahui kesanggupan klub.
"Daripada dipaksakan, justru akan membuat kompetisi tersendat. Seperti yang terjadi di LPI yang sebenarnya ada beberapa klub yang sudah tak sanggup, karena kekurangan dana," jelas Erizal.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Senin (7/10/2013)