Laporan Wartawan Surya, Zainuddin

TRIBUNNEWS.COM - PT Singosari Sakti Indonesia (PT SSI) benar-benar serius ingin melimpahkan Persema ke Pengcab PSSI Kota Malang. Bahkan manajemen siap memberikan pengelolaan ke Pengcab tanpa kompensasi.

Wacana permintaan kompensasi memang sempat mencuat beberapa waktu lalu. PT SSI dikabarkan minta kompensasi sekitar Rp 800 juta. Permintaan kompensasi inilah yang memberatkan Pengcab sehingga terjadi tarik ulur.

Pjs CEO Persema, Dito Arif mengungkapkan manajemen tidak mempermasalahkan bila Pengcab tidak memberikan kompensasi apapun. Ada atau tidaknya kompensasi tergantung kesepakatan dari pertemuan. Menurutnya, Pengcab pasti memiliki alasan bila tidak bersedia memberikan kompensasi. Begitu pula manajemen pun memiliki alasan tidak menuntut kompensasi dari Pengcab.

“Masalahnya, sulit untuk menggelar pertemuan. Setelah pertemuan dengan perwakilan PT LPIS lalu, tidak ada pertemuan lagi,” kata Dito kepada Surya Online, Senin (14/10/2013).

Selama ini manajemen ngotot minta kompensasi karena masih memiliki hak pengelolaan. Saat pelimpahan pada 2010 lalu, konsorsium LPI berhak mengelola sampai 2015 nanti. Artinya masih ada waktu dua tahun bagi konsorsium mengelola dan menguasai Laskar Ken Arok. Manajemen mempertimbangkan pembinaan usia dini sehingga rela tidak minta kompensasi kepada Pengcab.

Manajemen sudah beberapa kali menghubungi Pengcab untuk mengagendakan pertemuan lanjutan. Tapi, manajemen tidak pernah mendapat tanggapan serius dari Pengcab. Menurutnya, Pengcab hanya berjanji setiap kali manajemen mengutarakan niatnya untuk mengajak pertemuan.

“Kami ingin pelimpahan ini segera selesai agar Persema tetap bisa ikut kompetisi musim depan,” tambahnya.

Alumni Universitas Brawijaya (UB) ini pun menyayangkan pembentukan Persema 1953. Menurutnya, pembentukan ini sama dengan menghapus sejarah Persema di sepakbola profesional. Apalagi sempat tersiar kabar Persema tandingan itu bakal disertakan dalam kompetisi Divisi III lokal. Padahal harapan manajemen, Persema minimal ikut kompetisi Divisi III nasional.

“Kami menyerahkan ke Pengcab itupun harapannya berkompetisi minimal di Divisi III nasional,” terang Dito.