Yabes Roni Malaifani Gemparkan Pulau Alor
Yabes terpilih dalam skuad Piala AFC U-19. Namanya masuk dalam 23 pemain yang dirilis Indra Sjafri
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Yabes Roni Malaifani terpilih dalam skuad Piala AFC U-19. Namanya masuk dalam 23 pemain yang dirilis Indra Sjafri. Hal itu sudah membuat gempar masyarakat Alor. Saat pertandingan melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (8/10) malam, mereka, kata Yabes, menunggu kapan dirinya masuk kelapangan.
"Itu rahasia pelatih, saya main atau tidak, ternyata beta tidak dimainkan. Beta bersemangat menyanyikan Indonesia Raya, beta pegang terus lambang Garuda," kata Yabes lagi.
Indonesia akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 4-0. Meski belum dipilih pelatih, Yabes tidak patah semangat. Ia berlatih keras kembali. Dengan hasil latihan, penggemar Ronaldinho itu yakin dapat bermain dalam laga melawan Filipina pada Kamis (10/10)
Ternyata benar, Yabes diturunkan pada menit ke-82 menggantikan Dinan Yahdian. Berselang 3 menit, tepatnya menit ke-84, dia mencetak gol cantik ke gawanga Filipin pada laga kedua penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (10/10).
Yabes mencetak gol setelah menerima umpan dari Paulo Sitanggang, Yabes yang melaju dari sayap kanan berhasil menguasai bola dan melesakkan ke tiang dekat tanpa bisa dihalau kiper Filipina.
"Coach ngomong dia lagi goyang, akhirnya beta dipanggil. Yabes main selesai lah," ujar Yabes tertawa.
Gol Yabes tersebut menggemparkan masyarakat NTT dan Pulau Alor tempat Yabes tinggal. Mereka bersorak kegirangan.
Yabes bercerita masyarakat di sana jarang yang memiliki televisi sehingga sering diadakan nonton bareng di jalan-jalan utama. Ibu Yabes, Sepriana Malaifani juga ikut nonton bersama karena kelaurganya belum memiliki televisi.
"Mama menangis melihat gol Yabes. Ada orang memeluk televisi. Ada pula yang melempar layar lebar karena kegirangan layarnya robek," kata Yabes.
"Mama bilang kamu bikin Alor terangkat. Ia bilang beta harus rajin berlatih biar beta lebih baik dan sering main lagi. Nanti kita tancap televisi lagi sampai pagi," tambah Yabes tertawa.
Yabes kemudian bercerita ingin membelikan televisi untuk ibunya. "Biar mama bisa lihat Yabes bermain," ujar Yabes yang tinggal di rumah sederhana di Kecamatan Alor Barat Daya.
Kekasih Yabes juga ikut bergembira. Namun, ketika ditanya sosok kekasihnya itu, pria kelahiran Moru, Alor, 6 Februari 1995 itu masih malu-malu.
"Jangan disebut nama ya, beda sekolah sama beta. Dia nangis lalu telepon karena kangen, dia bilang barukali ini lihat Yabes di televisi. Dia sujud syukur berdoa," imbuh Yabes tersipu malu.
Yabes merupakan anak yatim. Ayahnya, Hanus Malaifani telah meninggal saat Yabes duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar Negeri 2 Moru, Kecamatan Alor Barat Daya, NTT.