Jose Mourinho, Tardelli Terburuk
"Mourinho adalah seorang juara. Ia mengambil semua risiko, termasuk hanya menempatkan dua bek, untuk meraih kemenangan," kata Zanetti.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Siapa pelatih terburuk yang pernah dimiliki Inter Milan dalam 20 tahun terakhir?
Marco Tardelli!, itulah yang diungkapkan oleh Kapten Inter Javier Zanetti yang baru saja meluncurkan biografinya kemarin.
Dalam bukunya tersebut, pemain berpaspor Argentina itu juga mengungkapkan rasa bahagianya selama di Inter karena mendapat sambutan hangat sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Stadion Giuseppe Meazza. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Inter Massimo Moratti yang dianggap sudah menjadi bagian dari keluarganya.
"Ini seperti kisah cinta yang tidak akan pernah berakhir. Saya tidak akan pernah berhenti berterima kasih kepada keluarga Moratti dan pendukung Inter. Inter adalah keluarga yang benar-benar saya cintai," kata Zanetti.
Eks kapten Timnas Argentina ini pun berkomentar mengenai sejumlah pelatih yang pernah menangani Inter, termasuk Roberto Mancini dan Jose Mourinho. Menurut pemain berusia 40 tahun ini, era baru kebangkitan Inter dimulai dengan kedatangan Roberto Mancini.
"Dua pelatih sebelum Mancini, Marcelo Lippi dan Hector Cuper sebenarnya juga bekerja dengan baik. Namun mungkin kami tidak beruntung saat itu. Khusus Cuper, menurut saya ia pelatih yag mumpuni, sayang saat itu kami justru kehilangan scudetto," kata Zanetti.
"Namun Inter mengalami era terburuk ketika ditangani Marco Tardelli (2000–2001). Kami kalah 0-6 di derbi Milan dan itu membuat kami merasa hancur. Saya tidak tahu apakah ia benar-benar pelatih yang buruk, tapi ia pelatih yang paling buruk yang pernah bekerja sama dengan saya," katanya.
Bagaimana dengan Jose Mourinho? Menurut Zanetti Mourinho adalah pelatih terbaik yang pernah dimiliki Inter setelah membawa Inter meraih treble winner, scudetto, Piala Italia, dan Liga Champions pada tahun 2010.
"Mourinho adalah seorang juara. Ia mengambil semua risiko, termasuk hanya menempatkan dua bek, untuk meraih kemenangan," kata Zanetti.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Rabu (16/10/2013)