Gara-gara Balotelli, Pemain Italia Dilarang Main Twitter dan Facebook
Mario Balotelli membuat ulah dengan kicauannya di twitter.
TRIBUNNEWS.COM – Mario Balotelli membuat ulah dengan kicauannya di twitter. Karena ulahnya itulah pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli melarang pemainnya menggunaan twitter dan media sosial lainnya pada Piala Dunia 2014 mendatang.
Gara-gara berkicau di twitter tentang mafia, ia langsung mendapat sorotan. Ulah Balotelli itu membuat pelatih Prandelli marah. Sensasi Balotelli itu diawali saat La Gazzetta Dello Sport menunjukkan sebagai model untuk pemain yang memerangi kejahatan dari kelompok mafia.
Saat itu striker muda berusia 22 tahun ini melakukan latihan pemanasan melawan sebuah klub kecil di Naples yang sebelumnya dihubung-hubungkan dengan sekelompok mafia bernama Camorra pada 2011 lalu.
Usai latihan itu Balotelli kemudian berkicau di twitternya "Ini yang harus Anda katakan! Saya datang karena sepak bola itu indah, semuanya boleh bermain di mana saja yang mereka suka dan di sana akan ada laga (Italia melawan Armenia di Naple)."
Kicauan Balotelli itu dianggap malah mendukung mafia. Striker berdarah Ghana ini pun mendapat banyak kecaman tidak terkecuali anggota parleman setempat dan para jurnalis. Ia pun menjadi kejaran awak media sampai-sampai striker AC Milan ini kemudian menyerang kamerawan sebuah stasiun televisi milik Sivio Berlusconi, presiden Milan.
Tak mau pemain-pemain Azzurri lainnya bakal mendapat masalah yang sama, Cesare Prandelli akan melarang mereka terlibat di media sosial, bukan hanya twitter seperti yang telah dilakukan Balotelli tapi juga media sosial lainnya, seperti facebook.
"Kami sedang mempelajari penghapuskan jejaring sosial untuk para pemain. Selama Piala Dunia, peraturannya akan sangat ketat," tegas Prandelli.
Pelatih timnas di Piala Dunia 2006 dan 2010 Marcello Lippi sejak awal telah menerapkan pelarangan ini. Ia bahkan tidak akan menolerir pemain yang terlihat membawa ponsel saat makan.