Sinisme Sambut Kehadiran Erick Thohir di Inter Milan
Tidak hanya Agnelli, kehadiran Thohir, cs dengan nama International Sports Capital juga diusik oleh media besar Inggris
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM - Baru saja resmi mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan, penguasaha Indonesia, Erick Thohir sudah diganggu oleh sejumlah sentilan. Presiden Juventus, Andrea Agnelli, bahkan melontarkan celotehan terkait akuisisi Thohir dari Massimo Moratti.
Melalui akun resmi Facebook-nya, Agnelli melontarkan guyonan setelah 70% saham Inter Milan resmi dimiliki oleh trio penguasaha Indonesia, Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Handy Soetedjo. Seperti dikutip oleh La Gazzetta dello Sport Agnelli menyebut Ibu Kota Indonesia bukan Jakarta, melainkan Jakartaone. Istilah ini merujuk pada kata dalam bahasa Italia, cartone, yang merujuk pada kertas karton. Istilah ini merupakan bentuk sindirian Agnelli kepada Inter Milan yang mendapatkan gelar Scudetto pada musim 2005/2006 setelah gelar juara Juventus dicopot akibat Calciopoli.
Tidak hanya Agnelli, kehadiran Thohir, cs dengan nama International Sports Capital juga diusik oleh media besar Inggris, The Telegraph. Pemegang kolom bisnis The Telegraph, Alistair Osborne, menulis mengenai kehadiran Roslan Roeslani sebagai salah satu pembeli saham Inter Milan sebagai suatu hal yang mengejutkan.
Dalam tulisannya Osborne mengatakan Roslan yang pernah menjabat sebagai Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bertanggung jawab terhadap hilangnya uang sebesar 173 juta Dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,9 triliun milik anak perusahaan BUMI, Berau Coral. Uang ini hilang ketika Roslan menjabat sebagai Kepala Eksekutif perusahaan.
“Kabar keterlibatan dia (di Inter Milan) menimbulkan kebingungan di BUMI yang pada Juni lalu sepakat Tuan Roeslani harus membayar 173 juta Dollar AS dari 201 juta Dollar AS yang hilang dari Berau ketika menjadi Kepala Executive perusahaan tersebut. Sampai saat ini BUMI masih menunggu Tuan Roeslani untuk muncul dengan uang tersebut,” tulis Osborne. Belum ada tanggapan dari pihak Rosan atas kabar ini.
Kehadiran Thohir, cs pun kurang mendapatkan sambutan positif dari kubu Inter Milan. Kapten Nerazzurri, Javier Zanetti, secara terang-terangan menganggap Massimo Moratti tetap menjadi presiden klub yang berdiri sejak 1908 itu di tengah rencana Erick Thohir cs mengambil alih posisi Presiden klub.
“Saya percaya presiden kami masih di sini dan akan selalu di sini,” tutur Zanetti kepada Sky Sport Italia.
Zanetti sendiri sebenarnya yakin Inter Milan berada di tangan yang tepat setelah Erick Thohir, cs mengambil mayoritas saham klub. Namun demikian, keyakinan itu tetap tidak lepas dari perkataan Moratti sendiri yang berusaha meyakinkan para pemain.
“Presiden mengatakan investor-investor ini penting bagi kebaikan perusahaan dan mereka memastikan kami bisa terus menjadi sebuah klub yang penting,” kata pria Argentina itu.
Mundurnya Moratti juga disayangkan oleh eks arsitek Inter, Roberto Mancini. Pelatih yang pernah menukangi Inter selama kurun waktu 2004-2008 itu menyebut Moratti sebagai presiden yang tidak tergantikan.
“Moratti selalu mencintai pemain seperti seharusnya. Bagi seorang juara, tidak ada presiden yang lebih baik dari dia karena dia tidak hanya mendukung, tapi memberikan anda banyak hal,” kata Mancini. (Tribunnews/Deodatus)