Patar Tambunan: Pemain Persija Wajib Menjaga Stamina
Meski libur kompetisi, sebagian pemain Persija kerap berkonsultasi dengan Ega mengenai program latihan fisik.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi fisik dan stamina pemain menjadi kunci utama untuk memaksimalkan taktik dan strategi pelatih.
Di Indonesia, kata mantan pemain nasional Patar Tambunan, ketahanan fisik pemain masih menjadi titik terlemah.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mengkritisi buruknya pengelolaan fisik pemain yang disebabkan gaya hidup mirip dengan selebritas. Setiap pesepakbola, kata Patar, harus bertanggung jawab secara pribadi terhadap kondisi staminanya meski libur kompetisi.
"Saat aktif sebaga pesepakbola, saya tetap menjaga kondisi ketika libur kompetisi. Selalu aktif menyibukkan diri dengan olahraga agar kondisi stamina tidak kedodoran jika kembali masuk klub," kata Patar kepada Berita Kota Super Ball, belum lama ini.
Pendapatan besar yang dimiliki pesepakbola sejak usia muda terkadang bisa menjerumuskan karier pemain itu sendiri. Gaya hidup seperti selebritas menurut Patar bisa mengurangi kedisplinan menjaga kebugaran.
Salah satu personel Timnas Indonesia yang merebut medali emas pada SEA Games 1987 itu menilai, banyak pesepakbola yang berat badannya berlebihan usai berlibur. Kondisi ini berbeda dengan gaya hidup pemain Eropa.
Pemain Persija era 1986-1997 juga mengimbau pemain Persija untuk tidak terlena dengan gaya hidup anak muda metropolitan. Godaan kongkow di kafe maupun diskotek hingga pagi, sebaiknya dihindari untuk menjalani karier lebih baik.
Kekhawatiran Patar sedikit diobati dengan pernyataan pelatih fisik Persija Ega Raka Ghalih. Menurut Ega, skuad Macan Kemayoran saat ini cukup konsisten menjaga staminanya di luar lapangan meski kompetisi diliburkan.
"Tim pelatih memang tidak memberikan program latihan fisik seperti saat libur Lebaran lalu. Meski banyak yang berusia muda, mereka profesional menjaga kebugarannya," kata Ega.
Meski libur kompetisi, sebagian pemain Persija kerap berkonsultasi dengan Ega mengenai program latihan fisik.
"Kami selalu menganggap mereka (pemain) seperti keluarga," katanya.
"Kami sudah pernah bersama selama satu musim dengan keadaan susah dan senang, jadi saya tidak segan-segan berdiskusi soal program latihan fisik ketika mereka bertanya," ujarnya.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Senin (21/10/2013)