Dituding Manipulasi Pertandingan, Pro Duta Berharap Komdis PSSI Tidak Tebang Pilih
Indikasi tersebut berdasarkan teknologi yang digunakan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yakni Early Warning System (EWS).
Penulis: Eko Priyono
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Pro Duta FC, klub peserta play-off kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL), berharap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak setengah-setengah dalam menindak indikasi adanya match fixing.
Sebelumnya, Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan mengatakan ada dua pertandingan yang terindikasi 'diatur' yaitu yang berakhir dengan skor 6-0 dan 4-3. Indikasi tersebut berdasarkan teknologi yang digunakan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yakni Early Warning System (EWS).
Pertandingan manakah yang berakhir dengan skor 6-0 dan 4-3? Pertandingan Pro Duta vs PSLS dan Pro Duta vs Bontang FC, keduanya berakhir dengan skor 6-0. Pertandingan PSLS vs Bontang dan Persepar vs PSIR, keduanya berakhir dengan skor 4-3. Skor besar dinilai sarat dengan match-fixing dan skor dengan selisih kecil termasuk draw, bebas dari match-fixing.
"Apabila kita cermati hasil pertandingan pada playoff IPL, kita akan melihat banyak pertandingan berakhir dengan skor besar antara klub papan tengah dan papan bawah. Herannya, ini tidak menjadi pertanyaan bagi Ketua Komdis, tapi menjadi pertanyaan ketika Team papan atas mengalahkan Team papan bawah dengan skor besar," tutur CEO Pro Duta FC Wahyu Wahab, Senin (4/11/2013). (Berita Kota Super Ball/Eko Priyono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.