Jenazah Solomon Begondo Belum Diambil Keluarga
Pemain asing asal Kamerun, Solomon Begondo, mantan pemain Persipro Probolinggo (Divisi Utama PT LPIS) dipanggil menghadap Tuhan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awan mendung kembali merundung sepak bola nasional. Sekali lagi satu pemain asing mengembuskan nafas terakhirnya di Indonesia. Pemain asing asal Kamerun, Solomon Begondo, mantan pemain Persipro Probolinggo (Divisi Utama PT LPIS) dipanggil menghadap Tuhan.
Pesepakbola berusia 27 tahun itu meninggal pada Jumat (29/11/2013) di Tangerang, Banten. Sampai saat ini, Minggu (1/12/2013) pagi sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah masih berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.
Berdasarkan pemantauan, tidak terlihat adanya anggota keluarga dari Solomon Begondo. Di ruang jenazah hanya terlihat dua orang petugas kamar jenazah.
Untuk sementara, jenazah Solomon diletakkan di lemari pendingin sampai menunggu pihak keluarga membawa pulang.
Solomon merupakan salah satu pemain asing yang sempat melakukan aksi meminta-minta di persimpangan lampu merah. Dia melakukan itu bersama dua rekannya Camara Abdoulaye dan Sylla Mbamba.
Aksi itu dilakukan karena manajemen Persipro yang tidak melunasi pembayaran gaji ketiga pemain itu. Padahal mereka sudah tidak mempunyai cukup uang lagi untuk bisa bertahan hidup di Indonesia.
Kematian pesepakbola asing di Indonesia itu bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, ada Sekou Camara pemain Pelita Bandung Raya. Kemudian kasus meninggalnya Diego Mendieta pemain Persis Solo. Keduanya mengalami masalah yang sama, yaitu penangguhan gaji yang tidak juga dibayarkan oleh klub tempat mereka bermain.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Solomon meninggal dunia, karena sakit yang telah lama diderita. Dia dikabarkan sempat muntah-muntah, sebelum dilarikan ke rumah sakit. Tetapi karena tidak memiliki cukup uang, Solomon pun akhirnya hanya dirawat di rumah sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.