Selebrasi Gol Ala Nazi, Kelompok Yahudi Eropa Minta Anelka Ditangkap
Gara-gara selebrasi yang dilakukannya, Nicolas Anelka terancam hukuman tak boleh main di lima laga
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM – Gara-gara selebrasi yang dilakukannya, Nicolas Anelka terancam hukuman tak boleh main di lima laga di ajang Liga Inggris. Hukuman resmi akan segera turun dari Federasi sepak bola Inggris karena aksinya itu. Minimal dia dihukum tak tampil di lima laga.
Dilansir Dailymail, Nicolas Anelka yang bermain di klub West Bromwich Albion akan menjadi pemain pertama yang mendapat sanksi dari lembaga sepak bola Inggris. Alasannya Anelka bersikap rasis.
Aksi Nicolas Anelka membuat marah komunitas Yahudi. Kongres Yahudi Eropa telah meminta polisi untuk menangkap Anelka dan memberinya hukuman lantaran dia melakukan gerakan hormat ala Nazi.
Nicolas Anelka melakukan gerakan yang dikategorikan sebagai bentuk atau simbol anti-semit saat merayakan gol yang dicetaknya pada pertandingan melawan West Ham United, di Upton Park-London, Sabtu (28/12/2013).
Usai mencetak gol, Nicolas Anelka berlari ke sisi kanan gawang lawan. Kemudian tangan kiri dilipat dan diarahkan di dekat dada, sedangkan tangan kanan lurus mengarah ke depan namun pada posisi agak ke bawah
Gerakan yang dilakukan tersebut cukup dikenal di Prancis. Di sana, gerakan itu disebut dengan istilah 'la quenelle'. Sebuah gerakan dengan menempatkan tangan kiri memegang lengan kanan, sedangkan tangan kanan mengarah ke bawah itu juga dikenal sebagai gerakan hormat Nazi-terbalik.
Nicolas Anelka melakukan gerakan selebrasi itu pada saat dia mencetak gol pertama dari dua gol yang dibuatnya pada pertandingan yang hasil akhirnya imbang 3-3 tersebut.
Gerakan tersebut dilakukan Nicolas Anelka karena terinspirasi oleh gerakan yang dipopulerkan oleh komedian asal Prancis, Dieudonne M'bala M'bala. Pelawak teman Anelka itu mendapat kecaman karena pikiran dan pemahamannya yang dinilai termasuk kelompok sayap kanan. Dia juga sudah untuk memberikan penjelasan terkait dia yang dianggap anti-Semit.
Baru-baru ini, gerakan itu juga mendapat tanggapan serius dari Menteri Dalam Negeri Prancis, Manuel Valls. Dia menyebut gerakan tersebut sebagai isyarat anti-Yahudi.
Valls mengatakan dia akan melakukan apa pun untuk mencegah Dieudonne mengkampanyekan gerakan yang dinilai rasis karena termasuk anti-Semitis (anti Yahudi).
Dieudonne merupakan teman Anelka. Dia menyebut gerakan itu sebagai simbol anti kemapanan. Gara-gara "kreativitasnya" membuat gerakan itu dalam aksi komedinya, dia harus berhadapan dengan pengadilan Perancis.
Dukungan buat Dieudonne juga mengalir dari masyarakat, mereka bahkan sengaja secara bersama-sama melakukan gerakan yang biasa dilakukan Dieudonne pada saat di Pengadilan. Sedangkan bentuk dukungan Anelka pada Dieudonne adalah dengan membuat gerakan yang sama sebagai selebrasi usai mencetak gol.