PSM Bayar SFC Rp 150 Juta untuk Tebus Ponaryo
Ponaryo Astaman, kapten Sriwijaya FC, akhirnya menjadi milik PSM Makasar.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ponaryo Astaman, kapten Sriwijaya FC, akhirnya menjadi milik PSM Makasar. Itu setelah manajemen klub Juku Eja (julukan PSM) sepakat membayar uang transfer sebesar Rp 150 juta kepada Manajemen Laskar Wong Kito (julukan SFC).
Direktur Teknik dan SDM SFC Hendri Zainudin mengatakan, pihaknya sudah sepakat melepas Popon, panggilan Ponaryo, dengan tebusan sebesar Rp 150 juta.
Namun, uang itu tidak akan dibayarkan tunai ke SFC, melainkan dibayarkan ke Popon. Sebab, SFC masih memiliki tunggakan gaji dengan Popon sebesar Rp 190 juta.
“Jadi, uang transfer dari PSM akan langsung diberikan pada Popon. Artinya, utang kami dengan Popon tinggal Rp 40 juta lagi,” jelasnya, Selasa (7/1/2013).
Biaya kompensasi itu harus dibayarkan PSM, karena Popon masih terikat kontrak dengan SFC semusim lagi. Sejauh ini, kesepakatan antara kedua belah pihak sudah deal secara lisan, dan akan diperkuat secepatnya dengan perjanjian hitam di atas putih.
Sebab, setelah itu, SFC juga wajib mengeluarkan surat ITC, yang menyatakan bahwa Popon sudah tidak terikat kontrak lagi dengan SFC.
“Surat ini harus kami berikan kepada PSM. Karena, tanpa itu mereka tidak bisa mendaftarkan Popon ke PT Liga untuk musim depan,” papar calon anggota DPD RI.
Popon sebelumnya terikat kontrak dua tahun dengan SFC, sejak musim 2012-2013 hingga musim depan. Hanya, di tengah perjalanan, sang pemain memutuskan hengkang dari SFC, dengan beberapa pertimbangan yang tidak bisa diumbarnya ke publik. Keputusan SFC membiarkan Popon pergi, karena dianggap sudah tidak loyal lagi, seiring dengan aksi mogok pemain di akhir musim lalu.
“Itu pilihan Popon dan harus kami hargai. Sebab, dunia sepak bola sangat sempit. Bisa saja musim ini Popon pergi, tapi tidak menutup kemungkinan di musim berikutnya akan kembali lagi ke SFC,” papar Hendri. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.