Rizky Pora Ingin Mengulang Sukses Kalahkan Sriwijaya FC
Kamis (16/1/2014) sore, rombongan tim Barito Putera tiba di Malang, Jawa Timur.
Laporan Wartawan Metro Banjar, Frans Rumbon
TRIBUNNEWS.COM - Kamis (16/1/2014) sore, rombongan tim Barito Putera tiba di Malang, Jawa Timur, dalam rangka persiapan menghadapi babak delapan besar turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014 di Stadion Kanjuruhan, 18-22 Januari.
Berdasarkan jadwal laga Grup A, pada partai perdana Sabtu (18/1/2014) mulai pukul 15.30 WIB, Barito yang juara Zona Kalimantan akan menghadapi jawara Sumatera, Sriwijaya FC (SFC).
Catatan Metro Banjar (Tribun Network), dalam dua pertemuan di Indonesia Super League (ISL) 2013, kedua tim saling mengalahkan. SFC menang tipis 3-2 di Palembang, dibalas Barito 6-1 di Stadion Demang Lehman, pada 18 September.
Gol-gol Laskar Antasari disumbangkan Coulibaly Djibril (dua gol), Makan Konate, Amirul Mukminin, Septa Ryanto, dan Rizky Pora. Satu-satunya gol balasan Laskar Wong Kito dicetak Herman Dzumafo.
Melihat kondisi saat ini, hanya Rizky Pora yang berpeluang mengulang memori itu. Djibril, Konate, dan Septa sudah tak lagi menjadi bagian Barito. Sedangkan Amirul Mukminin masih dalam proses pemulihan cedera dan diragukan bisa tampil. Rizky begitu menaruh perhatian pada laga ini.
"Bertemu Sriwijaya FC, saya termotivasi untuk mengulang kesuksesan menyumbangkan gol," ujar Rizky ketika dihubungi, sesaat setelah sampai di Malang.
Selain kenangan manis itu, pemain asal Ternate, Maluku, punya memori pahit saat berhadapan dengan tim yang kini diasuh Subangkit. Saat masih berkostum Persita Tangerang, Rizky merasa dikerjai saat berlaga melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, pada turnamen IIC 2012. Di babak penyisihan itu, Persita satu grup dengan PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, dan Sriwijaya FC.
Di partai terakhir, Persita dan Sriwijaya harus berebut tiket ke babak delapan besar. Pada menit ke-94, wasit menghadiahkan penalti kepada tuan rumah, karena Rizky dianggap handsball di area terlarang. Padahal, bola saat itu menyentuh paha Rizky, bukan tangannya. Pendekar Cisadane, julukan Persita, pun takluk 1-0. Hasil itu mengubur keinginan Persita berlaga ke babak delapan besar.
"Andai saja Persita bermain imbang saat itu, kami yang lolos menemani Persija Jakarta. Namun, karena dikerjai lewat hadiah penalti, langkah kami pun kandas," kenangnya.
Wajarlah jika dia mengaku semakin terpantik semangatnya untuk memenangi laga melawan Sriwijaya FC.
"Melawan Sriwijaya FC, saya memiliki semangat lebih besar. Mudah-mudahan bisa memenangkan Barito," harapnya.
Sriwijaya FC siap tempur menghadapi Barito.
"Barito tim yang sudah siap, dan saya lihat mereka sangat kompak. Kolektivitas Barito yang patut diwaspadai, di samping para pemainnya memang berkualitas," puji Pelatih Sriwijaya FC Subangkit.
Dia pun mengaku mengenal beberapa pemain terbaik yang dimiliki Barito, dan hampir merata di semua lini. Namun, Subangkit memilih fokus menyiapkan anak asuhnya untuk menghadapi laga pembuka.
"Kondisi pemain oke dan tidak ada masalah. Kami fokus recovery dan persiapan secara teknis menjelang pertandingan nanti," jelas Subangkit.
Dia membawa 20 anak asuhnya ke Kota Apel. Materi pemain yang diboyong tidak berbeda jauh saat bertandang ke Semen Padang, beberapa waktu lalu. Tapi, Syakir Sulaiman, Erol Iba, dan M Hamzah, tidak termasuk ke dalamnya.
"Mereka masih dalam masa pemulihan," sebut Subangkit. (*)