Alfred Riedl, Wajah Boleh Galak Tapi Hatinya Baik
Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, menolak disebut sebagai pemarah. Riedl mengaku meski wajahnya galak, dia berhati baik.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, menolak disebut sebagai pemarah. Riedl mengaku meski wajahnya galak, dia berhati baik.
Hal ini diutarakan Riedl ketika ditanya wartawan mengenai sikapnya terhadap keterlambatan gelandang Imanuel Wanggai di pemusatan pelatihan di Karawaci. Kemarin, ketika ditanyai mengenai keberadaan Wanggai, Riedl memberikan jawaban secara tegas. Reaksi tersebut menimbulkan asumsi Riedl marah kepada Wanggai.
"Tidak. Saya sama sekali tidak marah. Saya memang selalu terlihat marah, tapi saya orang yang baik. Saya tidak selalu tersenyum, itu bukan cara saya," jelas Riedl, Jumat (28/2/2014).
Sempat tak terlihat pada dua hari pertama pemusatan latihan, Imanuel Wanggai akhirnya bergabung dengan tim nasional Indonesia.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com gelandang Persipura Jayapura tersebut tiba di hotel, Kamis (27/2/2014) siang. Wanggai dikabarkan terlambat bergabung akibat banjir di Jayapura.
Wanggai sudah mulai berlatih kemarin sore. Pada sesi latihan tadi pagi di sekolah Pelita Harapan, Wanggai juga ikut berlatih.
Sebelumnya pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, memberikan dispensasi terlambat bergabung kepada Wanggai karena masih harus membela Persipura Jayapura. Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com pada sesi latihan pagi kemarin Wanggai tidak terlihat. Wanggai tidak hadir pada sesi latihan.
Ketika dikonfirmasi, Alfred Riedl mengaku tidak tahu di mana keberadaan Wanggai. "Saya tidak tahu. Dia harusnya sudah datang kali ini tapi meski dia datang, dia sudah terlalu terlambat. Kita harus tahu apa yang terjadi ketika dia sudah datang," tutur Riedl.
Mengenai ketidakhadiran Wanggai pelatih asal Austria itu belum mengambil keputusan. Riedl memilih menunggu penjelasan dari Wanggai.
"Biarkan dia datang dulu. Saya tidak tahu apakah dia akan datang atau tidak," jelas Riedl.