Arsene Wenger: Yang Penting Cetak Gol
Pelatih Arsenal Arsene Wenger berharap terjadi deja vu saat bertandang ke kandang Bayern Muenchen, Allianz Arena
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Arsenal Arsene Wenger berharap terjadi deja vu saat bertandang ke kandang Bayern Muenchen, Allianz Arena pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu (12/3).
Pasukan "Meriam London" ini dalam misi yang berat karena tertinggal 0-2 pada leg pertama di Stadion Emirates tiga pekan lalu. Musim lalu juga di babak 16 besar, Arsenal menekuk Muenchen 2-0 di Allianz Arena. Sayangnya, kemenangan itu tak membawa hasil lantaran pada leg pertama mereka dipukul 1-3.
Wenger pun menunggu deja vu padaRabu (12/3) nanti dimana mereka dapat kembali menceploskan dua gol ke gawang Die Roten.
"Kami harus pergi ke sana dengan percaya diri. Kita harus bermain lepas, dan tak dibebani keharusan mencetak tiga gol. Yang penting adalah mencetak gol pertama dulu, setelah itu gol-gol lainnya akan menyusul dengan sendirinya. Tahun lalu kita bisa melakukannya, dan saya berharap kita bias melakukannya juga tahun ini, ," kata Wenger.
The Gunners mendarat di jerman dalam kondisi positif. Mereka telah memastikan satu tiket ke babak semifinal Piala FA setelah menghancurkan Everton 4-1.
Kata Wenger, kemenangan di laga melawan Everton sangat berarti bagi Arsenal untuk meningkatkan mental para pemain.
"Tentu saja sangat penting untuk meraih kemenangan di Piala FA. Ini untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain saat melawan Muenchen," ujar pria kelahiran Prancis tersebut seperti dilansir soccerway.
Sayangnya, di laga ini Arsenal tidak dapat diperkuat beberapa pemain. Penjaga gawang, Wojciech Szczesny mendapatkan larangan bermain setelah dikartumerah pada leg pertama. Jack Wilshere cedera kaki, begitu juga dengan Aaron Ramsey yang cedera paha. Kondisi bek Laurent Koscielny pun meragukan setelah cedera saat melawan Everton.
Gelandang Alex Oxlade Chamberlain akan diberikan kepercayaan tampil di laga ini. Pria berusia 20 tahun pun optimistis Arsenal mampu membalikkan keadaan.
"Pada tahun lalu, kami kalah 1-3. Kami kemudian menang 2-0, jadi kami mendapatkan kepercayaan diri. Pertandingan belum berakhir, kami percaya bisa melakukannya," ujar pria kelahiran Inggris seperti dilansir independent.
Tapi Bayern Munchen bukan tim yang sama seperti tahun lalu. Kedatangan pelatih asal Spanyol, Josep Pep Guardiola, yang menggantikan Jupp Heynckes pada awal musim membuat klub ini makin disegani baik di level kompetisi domestik maupun di Eropa.
Di kompetisi Bundesliga mereka tidak pernah terkalahkan di kandang sejak Oktober 2012. Sementara di kompetisi musim ini, Munchen belum kalah dalam 24 laga (22 kali menang dan 2 kali seri).
Die Roten telah mengumpulkan poin 68 atau unggul 20 poin atas peringkat kedua Borussia Dortmund. Di kompetisi Liga Champions, mereka telah meraih enam kemenangan dan hanya sekali kalah. Manchester City adalah satu-satunya tim yang mampu mengalahkan klub ini di penyisihan grup.
Kendati di atas angin, Pelatih Munchen, Josep Pep Guardiola, meminta k para pemain waspada. Ia mewanti-wanti, apabila memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainan, maka itu artinya sama dengan bunuh diri.
"Apabila kami membiarkan Arsenal terlalu banyak menguasai bola, kami akan menghadapi masalah besar. Jika kami menguasai bola, kami akan lolos. Namun jika Arsenal yang mengendalikan, maka mereka yang akan lolos ke perempat final," ujar pria kelahiran Spanyol ini seperti dilansir ndtv.
Guardiola pun tak dipusingkan dengan kondisi para pemain. Semua pemain pilar dalam kondisi siap tempur termasuk juga Franck Ribery, Xherdan Shaqiri, dan Thomas Mueller yang ikut bermain saat Die Roten menggilas Wolfsburg 6-1 di Bundesliga akhir pekan lalu.