Barito Putera Vs Persijap Jepara: Tanpa Penonton Bila Flare Menyala
Karena ulah penonton, panitia pelaksana pertandingan Barito kontra PBR dihukum denda Rp 50 juta yang dibayarkan paling lambat 21 Mei 2014.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - BARU-baru ini, Komite Disiplin (Komdis) PSSI per tanggal 21 April 2014, telah mengeluarkan sanksi terhadap pemain, manajemen klub, dan panitia pelaksana pertandingan yang dianggap melakukan kesalahan.
Setidaknya ada 23 poin hukuman yang telah dirilis oleh komdis ini, baik itu terhadap pemain, manajemen maupun panitia pelaksana. Dan, dari 23 poin yang dirilis tersebut, salah satunya adalah hukuman kepada panitia pelaksana pertandingan antara Barito Putera kontra Pelita Bandung Raya (PBR) yang terlaksana di Stadion Demang Lehman Martapura, 15 Mei 2014.
Disebutkan dalam keputusan komdis tersebut, panitia pelaksana pertandingan Barito kontra PBR dihukum denda Rp 50 juta yang dibayarkan paling lambat 21 Mei 2014. Sanksi ini diberikan lantaran ada oknum suporter yang menyalakan flare atau kembang api pada saat laga Barito Putera menjamu PBR.
Bahkan, dalam poin sanksi juga disebutkan, apabila terjadi pelanggaran serupa di laga selanjutnya, termasuk saat menjamu Persijap sore ini, laga kandang Barito selanjutnya terancam tanpa boleh disaksikan penonton.
Terkait hal itu, pelatih kepala Barito Putera, Salahudin pun cukup terkejut mengetahui bahwa Komdis telah merilis hukuman tersebut. Salahudin pun mengimbau suporter Barito Putera agar bisa lebih arif dan bijak lagi saat memberikan dukungan kepada Abanda Herman dan kawan-kawan.
Apalagi dengan tegas juga telah disebutkan bahwa apabila terjadi hal serupa di laga berikutnya, tim tidak bisa berlaga disaksikan pendukung sendiri. Tentunya menurut Salahudin hal ini sangat merugikan.
"Ya mudah-mudahan saja suporter kita bisa lebih dewasa lagi. Kita ikuti saja aturan yang sudah ada dan jangan sampai dilanggar. Tentu sangat disayangkan kalau berlaga tidak boleh ada penonton," jelasnya.
Terpisah Wakil Ketua I Bidang Hukum, Organisasi dan Kaderisasi Bartman, Norman mengatakan, terkait hukuman komdis tersebut maka anggota Bartman diimbau untuk tidak mengulang lagi aksi menyalakan flare saat laga masih berlangsung.
"Memang kemarin kita juga lihat flare dinyalakan sebelum laga selesai, tapi di masa injury time. Mungkin itu karena suporter terlalu terbawa euforia kemenangan, apalagi kemarin kemenangan pertama di kandang. Tapi untuk berikutnya kita himbau agar tidak menyalakan flare sebelum peluit panjang dibunyikan. Dan imbauan sudah kita lakukan baik melalui jejaring sosial hingga broadcast BBM," pungkasnya. Frans Rumbon/Metro Banjar