PSSI Kecewa Danone Nation Cup Tanpa Koordinasi
PSSI menyesalkan penyelenggaraan ajang kompetisi sepak bola usia dini yang digelar Danone dengan titel Danone Nation Cup.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI menyesalkan penyelenggaraan ajang kompetisi sepak bola usia dini yang digelar Danone dengan titel Danone Nation Cup.
Organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin berpendapat bahwa sikap panitia yang tidak melakukan koordinasi dengan induk cabang olahraga sepakbola, PSSI.
Padahal, PSSI memiliki tugas dan tanggung jawab yang diatur dalam Undang-Undang terkait dengan segala aktivitas sepakbola yang melibatkan perangkat pertandingan dan organ PSSI di semua tingkatan.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, yang juga Ketua Komite Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan menegaskan hal tersebut menyusul digelarnya kegiatan skala nasional yang tanpa berkoordinasi dengan PSSI tersebut.
"Kepentingan kami bukan murni kegiatannya, tetapi tugas PSSI untuk memproteksi integritas sepakbola secara universal. Kami ingin memastikan semua benchmark. Kemarin ada laporan dari Direktorat Teknik PSSI bahwa bola yang digunakan panitia tidak standar. Hal-hal seperti itu menjadi concern PSSI. Tetapi panitia kan tidak berkoordinasi," tegas Erwin dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Panitia penyelenggara Danone Nation Cup memang tidak mengajukan surat rekomendasi ke PSSI, seperti selayaknya semua even sepakbola skala nasional. Padahal, penyelenggara melibatkan sejumlah pengurus PSSI provinsi dalam kegiatan tersebut. Sebut saja wilayah Kalimantan Timur, untuk pendaftaran dialamatkan di Asprov PSSI Kaltim, dengan kontak pengurus PSSI Kaltim Budhi Irawan.
"Seperti ini kan rancu. Panitia tidak berkoordinasi dengan PSSI, tetapi dalam pelaksanaan melibatkan secara langsung, by pass ke organ PSSI. Jika terjadi sesuatu, tentu PSSI juga terkena dampaknya. Contohnya soal kualitas bola itu, salah satu orang tua peserta mengadu ke PSSI, padahal panitia sama sekali tidak berkoordinasi dengan PSSI," tandas Erwin.
Hal senada diungkapkan Ketua Komite Pembinaan Usia Dini PSSI, La Siya. Dikatakan pengurus Klub Persipura tersebut, Danone boleh saja merasa telah melakukan kegiatan ini rutin.
Tetapi bukan berarti lalu tidak perlu berkoordinasi dengan PSSI. Kepentingan PSSI, tambah La Siya, adalah memastikan semua sesuai dan even dijalankan dengan benar, sehingga tidak ada potensi untuk merugikan stakeholder PSSI. Karena bagaimana pun, pesertanya sebagian dari SSB, yang merupakan stakeholder PSSI di tingkat PSSI Kota dan Kabupaten.
"PSSI ini satu-satunya induk sepakbola yang dilindungi UU. Kita bertanggungjawab terhadap aspek-aspek sepakbola dalam semua event sepakbola. Itu intinya. Apalagi sekarang PSSI sedang menyiapkan modul untuk SSB dan menjalankan program pembinaan level usia. Timnas juga tengah menyiapkan semua level, termasuk U-14. Maka semua harus sinkron, sehingga sejalan dan outputnya maksimal," ungkap La Siya.