Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Hadapi Chile, Brasil Tak Boleh Buat Kesalahan

Tak boleh ada kesalahan sedikitpun. Itulah kalimat bernada perintah dari Luis Felipe Scolari

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Sanusi
zoom-in Hadapi Chile, Brasil Tak Boleh Buat Kesalahan
net

TRIBUNNEWS.COM - Tak boleh ada kesalahan sedikitpun. Itulah kalimat bernada perintah dari Luis Felipe Scolari, yang ditujukan bagi anak asuhnya sebelum laga 16 besar Piala Dunia 2014, kontra Chile.

Pada pertandingan yang akan berlangsung di Estádio Mineirao, Belo Horizonte, Sabtu (28/6) malam nanti, Brasil memang dilarang tampil melempem jika tak ingin terjungkal.

"Bertemu sesama wakil Amerika Selatan memang selalu menyulitkan, dan Cile adalah lawan berat yang sebenarnya ingin kuhindari. Namun karena ini sudah menjadi jalan yang harus kami hadapi, tak ada cara lain, tim harus bermain bagus dan tak mempertontonkan tindakan gegabah," kata Scolari, di Sambafoot, kemarin.




Menilik sisi kekuatan, seharusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari kubu Brasil. Kualitas personal yang ada pada diri Neymar, Oscar, Fred, Paulinho, Fernandinho sampai Luiz Gustavo, bisa menjadi jaminan kalau lini pertahanan tim tamu tak akan nyaman.

Di sisi statistik sejarah, Brasil juga dominan. Tim Samba selalu menang dalam tiga pertemuan di Piala Dunia kontra Chile dan semua terjadi di fase knock out. Kemenangan tersebut diraih pada babak kedua Afsel 2010, babak kedua Prancis 1998 dan semifinal di Cile 1962.

Tidak hanya itu, Brasil selalu menang dalam lima laga terakhir di ronde kedua Piala Dunia dengan sukses mengemas 13 gol dan mencatat empat clean sheet. Chile semakin minor, karena mereka tak pernah menang dari Selecao di tanah Brasil. Catatannya, 20 kekalahan dan enam seri.

"Kami memang kecil dibanding Brasil, dan mereka selalu mendominasi setiap kali kami bertemu. Namun kini suasananya berbeda. Apalagi setahun lalu (April 2013-red), kami bisa menahan mereka di tempat yang akan kami gunakan sebagai altar perang yang sesungguhnya.
Motivasi kami sangat besar untuk mencetak sejarah, dan itu akan kami buktikan dengan kualitas permainan di lapangan nanti," beber Arturo Vidal, gelandang serang Cile, di O Globo.

BERITA TERKAIT

Apa yang keluar dari penggawa Juventus tersebut tak hanya sekadar pengancam saja. Senjata utama Chile tak lain adalah kerja sama tim. Sistem kolektivitas yang menjadi pondasi permainan Cile di fase grup, memberi ancaman yang bisa mengganjal ambisi Brasil untuk meraih gelar juara di rumah sendiri.

Pelatih Chile, Jorge Sampaoli mengakui, timnya tak modal yang cukup dari sisi teknik untuk mengatasi permainan Brasil. Namun, pola komunikasi dan sistem permainan antarlini yang rapi, membuat semuanya menjadi lebih ringan.

"Hanya saja kami harus fokus pada permainan sendiri sepanjang 90 menit. Saya yakin, partai ini memang akan berakhir hanya dalam rentang 90 menit, dan saya optimis tim kami yang akan melaju ke delapan besar," tegasnya.

Sebuah pernyataan ancaman yang disadari Luiz Felipe Scolari. Big Phil sadar, timnya wajib memasang kuda-kuda penanda siaga satu. Mantan arsitek Chelsea dan timnas Portugal ini mengaku, Chile bukanlah apa yang mereka hadapi setahun lalu, atau bahkan enam bulan silam saat undian dilakukan.

"Ketika kami dipastikan bersua Chile, banyak orang tersenyum lebar karena mereka mengira Chile tak terlalu pantas menghadapi kualitas kami. Tapi saya langsung tahu, Sampaoli dan pemainnya sudah bekerja keras yang memberi mereka satu tempat di 16 besar. Jelas, itu ancaman luar biasa bagi kami," tukas Scolari.

Kiper Chile, Claudio Bravo menganggap, apa yang akan dihadapi timnya adalah sebuah takdir, yang nantinya justru akan berujung pada kemenangan bagi negaranya.
"Saya senang karena semua orang justru menganggap remeh kami. Itu sebuah kenyataan, tapi justru kami merasakan energi positif menghadapi rival lama kami. Kami punya sejarah yang memberi kesempatan untuk menyingkirkan tuan rumah dalam sebuah turnamen," tegas kiper anyar Barcelona tersebut.

Ucapannya bisa jadi bermodal beberapa pemain Chile yang kini atau pernah berkarier di negeri Samba tersebut. Setidaknya ada empat yang sangat paham budaya permainan Brasil, karena berkarier di Liga Brasil, yakni Eduardo Vargas, yang bermain bersama Gremio, lalu Jorge Valdivia bareng Palmeiras, ada juga penggawa Internacional, Charles Aranguiz dan bek Eugenio Mena, yang menjadi andalan Santos.

Edu Vargas berhasil mencetak gol pada dua pertemuan terakhir Chile kontra Brasil, termasuk pada partai persahabatan di Belo Horizont April 2013. Selain itu, empat dari lima gol Chile di Brasil 2014 datang sebelum babak pertama.

Situasi ini pula yang menimbulkan kekhawatiran gelandang Brasil, Luiz Gustavo. "Kami tak pernah berpikir apa yang terjadi di masa lalu, karena sesungguhnya mereka punya banyak pemain berkualitas tinggi. Kami harus berpikir masa sekaran, sesuatu yang sulit di depan mata. Sekarang, pertemuan ini akan memiliki cerita berbeda," tegasnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas