Beda Julio Cesar, Beda Hasilnya Untuk Brasil
Laga babak 16 besar antara Brasil melawan Cile di Estadio Mineirao, Minggu (29/6/2014) menghadirkan kisah yang unik
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM – Laga babak 16 besar antara Brasil melawan Cile di Estadio Mineirao, Minggu (29/6/2014) menghadirkan kisah yang unik. Sosok dua Julio Cesar yang berbeda menjadi kisah tersendiri.
Laga ini harus ditentukan oleh adu tendangan penalti. Brasil akhirnya keluar sebagai pemenang adu tendangan penalti tersebut dengan skor 3-2 setelah bermain imbang 1-1 hingga berakhirnya babak tambahan.
Penjaga gawang Brasil, Julio Cesar, menjadi penentu kemenangan Brasil setelah menggagalkan tiga eksekusi pemain Cile. Pemain-pemain yang gagal tersebut antara lain Mauricio Pinnila, Alexis Sanchez, dan Gonzalo Jara.
Cesar sanggup menepis tendangan Pinnila dan Sanchez, sedangkan tendangan Jara membentur tiang gawang.
Kesuksesan mantan penjaga gawang Internazionale itu menjadi kisah unik tersendiri.
Sebelum laga ini, Brasil baru tiga kali melakoni adu tendangan penalti di Piala Dunia. Pada babak perempat final Piala Dunia 1986 menghadapi Perancis, Italia pada final Piala Dunia 1994, dan Belanda pada semifinal Piala Dunia 1998.
Dari tiga adu tendangan penalti itu, Brasil hanya kalah pada Piala Dunia 1986. Satu-satunya kegagalan Brasil tersebut disebabkan oleh Julio Cesar.
Julio Cesar yang gagal pada waktu itu merupakan pemain yang berposisi sebagai bek. Julio Cesar disebut sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki oleh Brasil.
Setelah tendangan Michel Platini melambung di atas mistar gawang, skor adu tendangan penalti ketika itu imbang 3-3. Cesar yang menjadi eksekutor keempat gagal memaksimalkan tugasnya.
Tendangan Cesar membentur tiang gawang sebelah kiri. Luis Fernandez yang kemudian menjadi eksekutor Perancis justru mampu mencetak gol dan menghadirkan kemenangan untuk Perancis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.