Ottmar Hitzfeld: Kami Harus Melanjutkan Coretan Sejarah
"Pena sudah kita goreskan dan itu harus berlanjut. Kami sedang menulis sejarah. Saya mengesampingkan sosok lawan," kata Hitzfeld.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld, sangat puas melihat penampilan Xherdan Shaqiri dkk hingga lolos ke perdelapan final atau babak 16 besar. Ia berharap coretan sejarah yang sudah ditulis akan berlanjut.
"Pena sudah kita goreskan dan itu harus berlanjut. Kami sedang menulis sejarah. Saya mengesampingkan sosok lawan. Ambisi kami untuk menorehkan sejarah bisa mengatasi siapa pun lawan kami," kata Hitzfeld.
Secara khusus, pelatih berkebangsaan Jerman ini memuji para pemain yang memiliki mental baja dalam mengarungi fase grup, setelah di laga kedua dikalahkan Prancis.
"Jadi, musuh kami bukan saja tim yang tangguh tetapi juga cuaca yang kurang bersahabat. Tapi kami menyadari tantangan ini sehingga bisa kita atasi," katanya lagi.
Masuk babak 16 besar merupakan capaian besar. Mengingat, banyak tim besar berguguran seperti Spanyol, Inggris, Italia, hingga Portugal. "Saya tahu persis kekuatan para pemain saya. Mereka sangat disiplin dan penuh semangat. Setelah laga berat di grup, kami harus cepat recovery tenaga untuk melawan Argentina," kata Hitzfeld.
Pelatih berpengalaman ini mencermati ketahanan fisik para pemainnya. Dengan larangan keras menangguk minuman beralkohol, ia yakin ketahanan Shaqiri dkk cepat pulih dan siap menghadapi Argentina yang lebih mudah adaptasi dengan iklim Brasil.
Soal Shaqiri, Hitzfeld sangat hati-hati mengomentarinya. Ia hanya menyodorkan fakta tiga gol alias hatrik sebagai jawaban Shaqiri atas berbagai kritik soal inkonsistensinya.
"Kritikan banyak dialamatken kepada dia saat kami dikalahkan Prancis. Tapi saya tegaskan bahwa dia sudah pada posisinya. Jadi tidak adil kita menyalahkan dia atas kekalahan itu," katanya.
Kini mental Shaqiri sedang bagus-bagusnya dan itu berarti ada kesiapan menghadapi Argentina.
"Apalagi posisi kami underdog. Artinya, kami tak kehilangan muka jika kalah. Ini meringankan beban."
Pada fase ini, Hitzfeld percaya bahwa aspek non-teknis lebih menentukan daripada aspek teknis.
"Motivasi berarti segalanya. Sejarah sudah kami tulis dan itu akan berlanjut. Tak mudah melawan tim sekaliber Argentina. Tapi kami punya modal. Kami sudah terbiasa menghadapi tim Amerika Latin," katanya mengakhiri wawancara dengan L'Équipe.
Baca Koran Super Ball, Minggu (26/6/2014)