Penerapan Pola Makan Timnas U-19 Membuat Mudah Dehidrasi
Akan tetapi, penerapan pola makanan mengacu sports science ini terbukti membuat tubuh skuat Garuda Jaya semakin bugar dan meningkatkan performanya.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penerapan pola makan berdasarkan kebutuhan nutrisi masing-masing pemain Tim Nasional U-19 membuat para pemain mudah kekurangan cairan alias dehidrasi.
Akan tetapi, penerapan pola makanan mengacu sports science ini terbukti membuat tubuh skuat Garuda Jaya semakin bugar dan meningkatkan performanya.
Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan penerapan sports science ini membuat pemainnya cepat kehilangan cairan alias dehidrasi. Kondisi ini membuat dirinya mengubah kebiasaan mengkonsumsi air di setiap latihan.
"Biasanya pemberian air itu setelah babak pertama usai. Sekarang di tengah-tengah pertandingan kita break sebentar untuk minum," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Sabtu (28/6/2014).
Seperti saat Timnas U-19 melawan Tim PON Jawa Barat di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/6/2014) malam di menit ke 25, wasit yang memimpin pertandingan meniupkan pluit untuk istirahat minum. Indra mengatakan kondisi ini justru menguntungkan dirinya terutama dalam mengontrol kebutuhan air pemain.
"Tidak jadi soal, justru dengan seperti ini kita mengetahui kapan pemain harus mengkonsumsi air," ujarnya.
Selain mudah dehidrasi, para pemain memasuki masa adaptasi dari pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi masing-masing.
Menu makan yang diberikan tentu saja berbeda antara pemain satu dengan lainnya. Pola makan sehat yang diterapkan ini membuat beberapa pemain sempat kaget.
"Yah, biasa yang makan ayam dengan kulitnya sekarang sudah tidak lagi. Orang Padang yang senang pedas, sudah tidak bisa makan lagi. Yah, perlu adaptasi," ujarnya.