Raja Isa: Indonesia Harus Belajar Pembinaan Pemain Belgia
Menurut Raja, Belgia memiliki sejumlah faktor yang memungkinkan tim itu muncul sebagai salah satu kekuatan dalam Piala Dunia 2014.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Raja Isa mengatakan, sudah menduga Belgia termasuk salah satu dari tim yang lolos ke babak 8 besar Piala Dunia tahun ini. Itu tidak lepas dari keberhasilan pembinaan pemain-pemain muda pasukan Red Devils.
"Sejak awal fase grup, saya memprediksikan Belgia bakal lolos ke babak delapan besar. Belgia menjadi salah satu tim yang bisa memperoleh kemenangan terbanyak saat penyisihan Grup H," ujar mantan pelatih Persijap Jepara itu, kepada Harian Super Ball, Rabu (2/7/2014).
Menurut pria kelahiran Selangor, Malaysia, Belgia memiliki sejumlah faktor yang memungkinkan tim itu muncul sebagai salah satu kekuatan dalam Piala Dunia di Brasil ini. Tim besutan Marc Wilmots itu mempunyai banyak pemain bagus, misalnya striker muda, Romelu Lukaku.
"Saya senang saat ini sepak bola Belgia semakin maju. Mereka kembali berlaga di Piala Dunia setelah absen selama 20 tahun. Mereka sudah melakukan pembenahan besar-besaran yang sudah ditunjukan hasilnya sekarang," kata Raja Isa.
Kemenangan Belgia 2-1 atas Amerika Serikat pada laga perdelapan final, kemarin, menurut Raja, membuktikan tim itu tak bisa dipandang sebelah mata oleh tim-tim besar, terutama Argentina yang akan menjadi lawan pada laga perempat final, Sabtu (5/7/2014).
"Kita seharusnya bisa mengambil pelajaran dari proses pembenahan tim Belgia yang saya nilai berhasil mengembalikan diri sebagai salah satu kekuatan tim besar di dunia," ujar Raja Isa.
Raja yang mengaku mengikuti perkembangan sepak bola di Belgia mengatakan, Timnas Belgia bisa menjadi sekuat sekarang tak lepas dari pembinaan pemain muda di sejumlah akademi sepak bola Eropa.
"Mereka bisa seperti sekarang ini, karena sebelumnya telah melakukan pembinaan dengan memasukan pemain-pemain mereka ke berbagai akademi sepak bola seperti Real Madrid, Barcelona, dan Ajax. Akhirnya pemain mereka bisa bergabung ke klub-klub besar, seperti Chelsea, Everton, Atletico Madrid dan lain-lain," ujarnya.
Pola pembinaan pemain seperti yang dilakukan Belgia itu, menurut Raja, seharusnya bisa dicontoh oleh Indonesia dan Malaysia.
"Cara ini bisa dicontoh oleh negara-negara di Asia, termasuk Indonesda dan Malaysia. Tentunya kita menginginkan negara kita bisa tampil di Piala Dunia. Tetapi keinginan itu harus dilalui melalui proses pembinaan yang tidak sebentar," ujarnya.