Daley Blind Warisi Bakat dari Ayah
Daley Blind adalah putra dari legenda pemain Ajax, Danny Blind yang kini menjadi asisten Louis Van Gaal
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Demikian peribahasa yang cocok untuk menggambarkan sosok pemain belakang Belanda, Daley Blind. Dia adalah putra dari legenda pemain Ajax, Danny Blind yang kini menjadi asisten Louis Van Gaal, arsitek timnas Belanda di Piala Dunia Brasil 2014.
Tidak hanya mewarisi bakat sebagai pemain sepak bola saja, tapi lebih spesifik lagi, posisi yang ditempatinya sebagai pemain pada saat ini juga sama seperti yang dulu ditempati ayahnya yaitu sebagai defender.
Belum ada satu gol pun yang dicetak pemain dengan tinggi badan 180 sentimeter itu selama 17 kali tampil memperkuat timnas Belanda. Sebagai pemain belakang, tanggung jawabnya lebih besar untuk menjaga pertahanan agar gawang tidak kebobolan.
Meski demikian, dalam catatan statistik di Piala Dunia, dia adalah pemain Belanda yang memiliki jumlah asis terbanyak. Tiga asis telah dia bukukan untuk membantu mempermudah rekannya yang lain mencetak gol.
Dua asis di antaranya dicetaknya saat Belanda mengalahkan juara dunia 2010, Spanyol.
Salah satu asis-nya adalah ketika dia memberikan umpan matang kepada Robin Van Persie. Berkat umpan lambungnya itu, Van Persie berhasil mencetak gol sambil terbang sehingga dia mendapat julukan "The Flying Dutchman". Gol yang sangat penting untuk membalikkan mental pemain setelah sempat tertinggal 0-1 sehingga berubah menjadi imbang 1-1.
Umpan matang yang dibuat oleh Blind itu pantas diperhitingkan sebagai asis terbaik sepanjang Piala Dunia tahun ini. "Saya tahu kebiasaan Robin Van Persie, dia sering ada di posisi itu. Saya melihat sebentar, saya lihat dia berlari dan tanpa berpikir panjang, saya langsung memberikan umpan lambung," kata Daley Blind mengenang umpan matangnya kepada Robin Van Persie saat mengalahkan Spanyol di penyisihan grup.
Tak lama berselang setelah menjadi kreator untuk gol tersebut, dia juga membuat nama Arjen Robben makin bersinar setelah memberikan umpan matang juga lewat tendangan lambung. Bola yang diumpan kepada Robben kemudian digiring oleh rekannya itu dengan kecepatan tinggi sebelum menjebol gawang Spanyol untuk yang kedua kali sehingga skor menjadi 2-1. Belanda kemudian menambah tiga gol lagi sehingga pertandingan tuntas dengan skor 5-1.
Bermain sebagai pemain belakang, tapi pada saat tim melakukan serangan, perannya sangat besar. Terutama ketika membangun serangan balik. Tak mendapat sorotan sebagai bintang utama di tim sama sekali tak jadi masalah buatnya. Toh dia sudah merasa sangat nyaman. "Saya menikmati gaya bermain seperti ini, mencetak asis itu rasanya sama seperti saya membuat gol," kata Blind sambil tersenyum lebar.
Saat ditanya tentang momentum terbaik dalam pertandingan Piala Dunia tahun ini, Blind mengatakan momentum terbaik adalah ketika tim bermain kompak. Bukan pada saat dia mencetak asis di antara tiga asis yang telah dibuatnya selama ini. "Saya sendiri paling menikmati sebuah pertandingan ketika tim bermain dengan kompak. Bermain bagus, dan masing-masing kita memberikan dukungan satu sama lain," katanya.
Blind merupakan pemain berbakat Belanda yang pernah menjalani gemblengan bermain sepak bola di akademi sepak bola Ajax. Mantan bintang Belanda, Frank de Boer pun memberikan pujian gelar kepadanya sebagai salah satu pemain pemberi umpan silang terbaik.
Visi bermain Blind dan keberaniannya saat ikut maju menyerang sangat membantu rekan-rekannya di barisan penyerang untuk semakin mudah mencetak gol.
Performanya tahun ini juga gemilang. Sebelum tampil di Piala Dunia, Blind terpilih sebagai pemain terbaik Eredivisie tahun ini. Sebagai pemain belakang dia memiliki kemampuan yang komplit, bisa main di posisi bek kiri dan juga gelandang bertahan. Berkat kemampuannya itu, Blind juga telah membawa Ajax meraih gelar juara yang keempatnya secara beruntun.
Di timnas Belanda, pengaruh Blind terlihat pada semakin kokohnya pertahanan Oranje dan makin tajamnya serangan balik mereka. Blind telah berhasil menjawab kepercayaan dari manajer Louis Van Gaal yang memberikan kesempatan kepada beberapa pemain muda termasuk Blind. Kondisi yang hampir sama seperti kebiasaan Van Gaal pada saat memberikan kepercayaan kepada pemain muda di klub Barcelona dan juga Bayern Munich.
Kehadiran Blind, bersama dengan rekan seangkatannya seperti Bruno Martins Indi, Daryl Janmaat, dan Stefan de Vrij ibaratnya menjadi suplemen buat keperkasaan tim yang juga diperkuat pemain berpengalaman seperti Robin Van Persie, Wesley Sneijder, dan Arjen Robben. Kekuatan tim Belanda saat ini memang tidak dominan hanya ada pada satu atau dua pemain bintang saja, Blind dan juga rekan-rekannya semuanya menjadi bagian dari kekuatan kolektif tim Oranje meski masing-masing pemainnya memiliki kelebihan dan keistimewaan sendiri-sendiri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.