Vermaelen Tak Khawatirkan Sejarah Buruk Pemain Arsenal di Barca
Bek anyar Barcelona, Thomas Varmaelen mengaku tahu dengan beberapa catatan buruk jika pemain Arsenal bergabung ke kubu Catalunya
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bek anyar Barcelona, Thomas Varmaelen mengaku tahu dengan beberapa catatan buruk jika pemain Arsenal bergabung ke kubu Catalunya. Pemain berbanderol 19 juta euro atau lebih dari Rp 342 miliar ternyata tak khawatir dengan sejarah kelam tersebut. Ia justru melihat sisi positif, yakni mampu merasakan gelar juara.
Seperti dirilis Marca.com, kemarin, memiliki kontrak hingga Juni 2019, Vermaelen dianggap akan dihantui tren buruk transfer Arsenal ke Barcelona. Ia memang bukan pemain pertama yang pindah dari Arsenal ke Barcelona.
Sebelumnya, sudah ada sederet nama besar lain yang menjadi bagian aktivitas transfer Arsenal dan Barcelona . Menariknya, sebagian besar pemain Arsenal yang pindah ke Barcelona justru tidak sukses.
Pada 2000, Barcelona mendatangkan dua pemain andalan Arsenal, Marc Overmars dan Emmanuel Petit dengan harga total 32 juta euro. Overmars bertahan empat tahun dengan koleksi 15 gol dari 97 penampilan. Namun selama di Barcelona, Overmars gagal meraih satu pun gelar juara.
Sementara nasib Petit lebih buruk. Dia hanya bertahan setahun karena kerap menjadi cadangan dan bahkan beberapa kali dipaksa dimainkan sebagai bek ketimbang posisi aslinya di sektor tengah. Petit lantas dijual ke Chelsea dengan harga 7 juta euro.
Pada 2004, Barcelona kembali memboyong pemain dari Arsenal. Kali ini Giovanni van Bronchorst dipinjam selama setahun sebelum dibeli seharga 2 juta euro pada tahun berikutnya. Total dia mengoleksi 105 penampilan dengan torehan 5 gol. Karier Van Bronchorst lebih baik dengan catatan dua gelar juara La Liga pada 2004/2005, 2005/2006 dan Liga Champions 2006.
Setahun berikutnya, gelandang Belarusia yang tampil impresif bersama Arsenal, Aliaksandr Hleb , diboyong Barcelona dengan klausul buy out 70 juta pounds di kontraknya. Sial bagi Hleb, kariernya di Barcelona lantas meredup dengan hanya tampil sebanyak 19 kali. Dia sempat tiga kali dipinjamkan ke VfB Stuttgart, Birmingham City, hingga VfL Wolfsburg, sebelum dijual ke Krylia Sovetov Samara pada 2012.
"Saya memang tahu, dan intinya saya justru termotivasi untuk memberi yang terbaik. Saya tak khawatir dengan sejarah, karena kini spirit yang kubawa berbeda. Saya ingin terus menjadi yang terbaik, dan kans itu diberikan pelatih," sebut Vermaelen.
Pada 2007, giliran striker andalan Arsenal, Thierry Henry, yang diajak bergabung ke Barcelona dengan nilai transfer 24 juta euro. Henry bertahan tiga musim di Camp Nou dengan koleksi 35 gol dari 80 penampilan.
Striker asal Prancis itu sempat menggondol dua gelar juara La Liga pada 2008/2009 dan 2009/2010, Copa Del Rey (2008/2009), Liga Champions (2008/2009), Piala Super Eropa (2009), dan Piala Dunia Antarklub (2009), sebelum pindah ke New York Red Bulls pada 2010.
Berikutnya ada Cesc Fabregas yang dipulangkan Barcelona dari Arsenal pada 2011 seharga 35 juta euro. Di Camp Nou, dia memang mampu bertahan tiga musim dan koleksi 28 gol dari 96 penampilan dengan raihan trofi La Liga (2012 13) hingga Piala Dunia Antarklub (2011).
Mimpi Fabregas meraih gelar juara yang tidak pernah diraih di Arsenal pun terwujud. Namun, Fabregas justru semakin tidak betah karena kurangnya apresiasi dari pelatih. Dia kerap dipasang di posisi yang bukan favoritnya. Dan tak jarang hanya menjadi pelapis. Pada 2014, Fabregas pun memutuskan hijrah ke Chelsea.
Setelah Fabregas, Barcelona juga mendatangkan Alex Song dari Arsenal. Meski masih bertahan hingga saat ini, nasib Song justru tak lebih baik dari Fabregas. Sejak datang pada 2012, dia hanya berkesempatan tampil sebanyak 39 kali dan tidak bergitu berperan membawa Barcelona juara La Liga pada 2012/2013.