Suporter Pelita Bandung Raya Dilarang Hadir di Stadion Gelora Bung Karno
Keputusan tersebut berdasarkan rapat koordinasi panitia pelaksana pertandingan Persija, Persib Bandung, dengan Polda Metro Jaya.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kelompok suporter Pelita Bandung Raya (Baraya) harus berlapang dada menerima keputusan larangan hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (14/8/2014), saat tim kesayangannya jumpa Persija Jakarta.
Keputusan tersebut berdasarkan rapat koordinasi panitia pelaksana pertandingan Persija, Persib Bandung, dengan Polda Metro Jaya, Kamis (7/8/2014). Baraya tidak diperkenankan hadir di Jakarta untuk menjaga stabilitas keamanan laga.
"Keputusan ini kami ambil berdasarkan rakor Polda, pekan lalu. Pihak kepolisian merekomendasi penonton lawan untuk tidak hadir pada dua laga, yakni saat melawan Persib, kemarin, dan suporter PBR," kata Ketua Panpel Persija Hanifditya kepada Harian Super Ball, kemarin.
Sebenarnya The Jakmania, suporter Persija, tidak memiliki sejarah rivalitas kala keduanya bertemu di stadion. Namun, kericuhan kedua suporter yang sempat terjadi pada pertemuan pertama di Bandung menjadi catatan tersendiri.
Kericuhan di Bandung sendiri sebenarnya disulut oleh pendukung Persib Bandung, Viking, yang turut hadir pada laga PBR kontra Persib. Namun, pada saat itu Baraya pun diduga ikut terpancing oleh provokasi Viking.
Hingga saat ini, Selasa (12/8/2014), pihak kepolisian belum mengeluarkan surat izin resmi laga Persija versus PBR. Namun, Hanif meyakini izin resmi akan segera didapat pada Rabu (13/8/2014).
"Ini hanya persoalan administrasi karena pihak kepolisian sedang sibuk mengamankan proses sidang MK (Mahkamah Konsitusi). Kami yakin besok (hari ini-red) sudah bisa kami peroleh," ujarnya.
Manajer PBR pun mendukung keputusan tersebut. Namun, ia mengklarifikasi jika pihak manajemen yang justru melarang Baraya hadir ke SUGBK. Langkah ini diambil untuk meminimalisir potensi kericuhan.
“Yang pasti suporter kami bukan dilarang datang namun tidak mau datang. Ini hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita
inginkan bersama,” ujar Rawindra.