Persepam Madura United Protes Perseru Gunakan Empat Pemain Asing
Persepem Madura United (P-MU) melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia soal kuota pemakaian pemain asing di Perseru Serui
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajemen Persepem Madura United (P-MU) melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia (PT LI), selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) karena permasalah penggunaan pemain asing di pertandingan.
Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, menyoroti penggunaan pemain asing. Sebelumnya, PT LI merilis peraturan 3+1 (tiga pemain asing non asia+1 pemain asia-red) untuk perekrutan pemain asing, dengan catatan tiga pemain asing yang boleh dimainkan oleh setiap klub dalam satu pertandingan.
Pada kenyataannya dirinya mencatat pada pertandingan Perseru Serui vs Mitra Kukar pada 25 Agustus lalu ada empat pemain asing Perseru Serui Ali Khadafi, Seme Patrick, Boumsong, dan Sunday Oboh masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).
Menurut Achsanul, ini menjadi perhatian, apalagi International Transfer Certificate (ITC) Sunday Oboh yang sampai saat ini tidak jelas. Dan hal ini menjadikan Persepam Madura United klub yang dirugikan karena laga lawan Perserui adalah laga penentuan.
“Apabila PT LI tidak memproses apa yang kami ajukan, maka PT LI patut dipertanyakan kredibilitas dan integritas untuk sepak bola Indonesia. Hal ini menyangkut aturan FIFA dan LIGA,” ujar Achsanul.
“Saya harap PSSI tidak berpihak, karena jika hal ini dibiarkan maka tidak tertutup kemungkinan klub-klub yang tidak memiliki "pelindung" di PSSI akan menjadi korban seperti yang dialami klub kami," tuturnya.
Ke depan, Achsanul Qosasih berharap PT LI berhati-hati dan tidak dalam posisi menunggu permasalahan datang, tetapi dia melanjutkan, PT LI harus bisa mengatisipasi hal-hal yang bisa memicu masalah, mengingat ISL merupakan hajat hidup orang banyak dan dihuni oleh tim-tim yang menjadi kebanggan masyarakat Indonesia.
"Jika hal ini dibiarkan, maka perlahan permasalahan itu akan terbongkar. Karena dengan melakukan pembiaran maka akan menjadi permasalahan yang lebih besar," tambahnya.
Persepam Madura United menelan pil pahit terdegradasi dari kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kembali berkompetisi di Divisi Utama terjadi setelah menderita kekalahan 1-2 atas Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (5/9/2014).
Di klasemen akhir wilayah Timur, Persepam berada di peringkat ke-10 mengumpulkan 23 poin dari 20 pertandingan. Koleksi poin ini sama seperti Persiram Raja Ampat dan Perseru Serui, namun kedua klub tersebut unggul head to head atas Persepam.
Menanggapi hal ini, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengaku para pemain asing yang saat ini merumput di kompetisi sepak bola Indoensia sudah sah.
"Begitu PT LI merilis pemain itu berarti sudah sah. Persepam lupa bahwa banyak pemain yang belum punya ITC tapi disahkan," tuturnya.