Timnas Indonesia U-19 Gagal Total di Piala Asia, Kebanyakan Uji Coba?
Calon lawan akan dengan mudah mempelajari cara bermain timnas Indonesia U-19 melalui rekaman pertandingan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-19 pada Piala Asia 2014 mengalami tiga kekalahan beruntun. Kekalahan pertama saat menghadapi Uzbekistan dengan skor telak 1-3. Kekalahan ini membuat perjalanan timnas untuk memenuhi target tersendat.
Pertandingan kedua melawan Australia seharusnya dapat dimenangkan jika ingin menjaga asa lolos ke putaran kedua. Tetapi, Evan Dimas dkk justru mengalami kekalahan tipis 0-1. Kekalahan ini memupus impian Garuda Jaya lolos ke putaran berikutnya termasuk ke Piala Dunia U-20.
Kesempatan tertutup membuat Timnas Indonesia U-19 bak kehilangan taji. Terbukti pada pertandingan terakhir penyisihan Grup B melawan UEA di Wunna Theikdi Stadium, Nay Pyi Taw, Myanmar, Timnas U-19 mengalami kekalahan telak 1-4. Bagi lawan, kemenangan ini membawanya ke putaran berikutnya bersama Uzbekistan.
Kekalahan Timnas Indonesia U-19 ini bukan karena sepenuhnya pemain tampil buruk. Tetapi, pola permainan Evan Dimas dkk sudah terbaca oleh lawan. Padahal salah satu lawan yaitu UEA sebelumnya mengalami dua kekalahan beruntun dari Indonesia.
Uji coba panjang dan siaran langsung pertandingan timnas juga ditengarai menjadi salah satu sebab. Calon lawan akan dengan mudah mempelajari cara bermain timnas melalui rekaman pertandingan.
Toh, bagi pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, ada hikmah positif yang bisa diambil dari kepesertaan anak-anak latihnya di ajang tersebut. Tampil setelah bertahun absen, hasil yang diperoleh anak-anak didiknya berguna bagi perkembangan tim.
"Meskipun kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, kami belajar banyak dari kejuaraan ini. Hasil ini sangat bagus untuk perkembangan tim," kata Indra Sjafri seperti yang dilansir laman resmi AFC, Selasa.
Menurut dia, kejuaran Piala Asia U-19 di Myanmar merupakan ajang bagi pemain muda Indonesia untuk belajar. Apalagi Indonesia telah lama absen pada kejuaraan usia muda paling bergengsi di Asia yang juga ajang kualifikasi Piala Dunia U-20 itu. Ke depan, diharapkan pembinaan usia muda dilakukan secara berjenjang dan terprogram dengan baik. Antara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.